Mayat Seorang Lelaki Ditemukan di Pantai oleh Nelayan

KabarNTB, Sumbawa Barat – Warga desa Labuhan Lalar kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat, Jum’at pagi di hebohkan dengan penemuan mayat seorang lelaki paruh baya dalam kondisi sujud di Pantai antara pantai Labuhan Lalar  dan Pantai Poyang yang berjarak sekitar satu kilo meter dari pemukikan warga.

Lelaki yang berlakangan diketahui bernama Andi Mahmud (67)  warga Kelurahan Bugis, Taliwang itu, pertama kali ditemukan oleh kelompok nelayan dari Labuhan Lalar yang turun melaut.

Usman salah seorang nelayan yang pertama menemukan mayat tersebut mengungkapkan penasaran karena ketika melintas di perairan sekitar lokasi penemuan sekitar pukul 06.00 wita, dirinya bersama nelayan lain melihat seorang lelaki dalam posisi sujud (nyaris telungkup) dibibir pantai. Mereka semakin penasaran karena lelaki yang terlihat diam itu masih menggunakan senter kepala yang masih dalam kondisi menyala.

Jenazah Andi Mahmud sesaat sebelum dievakuasi pihak Kepolisian dan masyarakat

“Setelah sekitar satu jam sejak pertama kami lihat, ternyata posisinya tetap tidak berubah. Saya bersama empat rekan lain akhirnya memutuskan mendekat kearah lelaki tersebut. Kami juga sempat memanggil beberapa kali, tetapi tidak ada respon. Selanjutnya kami merapat ke Pantai dan baru mengetahui ternyata ia sudah meninggal dunia,” terang Usman.

Usman dan kawan-kawannya langsung memberitahukan kepada nelayan lainnya yang sedang melaut di sekitar lokasi. Nelayan dan warga akhirnya berbondong-bondong mendatangi lokasi.

Kapolres Sumbawa Barat melalui Kasat Reskrim, Iptu I Putu Agus Indra Permana, S.Ik, di lokasi, mengatakan, dari informasi yang dihimpun sementara , tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh jenazah Andi Mahmud jika dilihat dengan kasat mata.

“Sehingga untuk memastikan kami sudah sarankan kepada keluarga untuk meminta waktu agar dilakukan visum terhadap jenazah sebelum dimakamkan,” ujarnya.

Pihak keluarga almarhum, sambungnya, mengungkapkan bahwa sebelumnya, almarhum pernah mengalami sakit batuk dan sesak nafas.

“Itu bisa jadi salah satu indikasi. Yang jelas,  saat ini kita menunggu hasil visum supaya informasinya lebih akurat,” timpal Kasat Resrkim.

Jenazah kemudian dievakuasi oleh masyarakat bersama aparat kepolisian ke RSUD Asy Syfa untuk di visum.(EZ)

Komentar