Zohri dan Masa Depan Generasi Muda NTB

KABAR UTAMA, OPINI115 Dilihat

*) Oleh : NURHIKMAH

“Seribu orang tua bisa bermimpi, satu pemuda bisa mengubah dunia”, kira-kira begitulah Soekarno berkata untuk membakar semangat kaum muda. Agaknya hal itu ada benarnya saat sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, 18 tahun, menorehkan sejarah dalam kejuaraan dunia atletik IAAF ( International Association of Athletics Federations) U-20 yang berlangsung di Finlandia (Rabu, 11/07).

Dalam lomba tersebut, Zohri menjadi yang terbaik di nomor lari 100 meter putra, sekaligus mempersembahkan gelar pertama Indonesia di ajang bergengsi tersebut.

Menariknya, Lalu Muhammad Zohri, merupakan putra Indonesia yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bangsa Indonesia, khususnya warga NTB patut berbangga hati karena lagi-lagi memiliki pemuda dengan potensi luar biasa. Bukan hanya luar biasa, tapi juga mampu membawa nama harum bagi Indonesia, di tengah karut marut permasalahan bangsa. Meskipun sebelumnya, Zohri tidak diprediksi menjadi juara dalam ajang tersebut, tapi lagi-lagi karena potensi, kekuatan, dan tekad yang dimilikinya mampu membuat dirinya unggul diantara berbagai negara di dunia.

LM Zohri melakukan selebrasi usai menjadi yang tercepat di nomor 100 meter kejuaraan dunia atletik U20 di Finlandia

Rasa syukur Zohri ditunjukkan dengan ekspresi sujud ketika mampu melewati pelari lainnya dan muncul sebagai juara. Hal itulah yang membuat kita bangga dan terharu, apalagi ketika bendera Merah Putih menjadi saksi dari perhelatan tersebut.

Zohri adalah salah satu dari sekian pemuda yang muncul mengharumkan nama Indonesia, khususnya NTB. Sebelumnya, ada Iswandi, putra kelahiran Sumbawa Barat, yang menjadi pelari tercepat di Indonesia, dan selalu menyabet medali emas di berbagai event nasional maupun dunia. Mereka adalah contoh pemuda yang memiliki potensi di bidangnya, dan bertekad untuk memberikan yang terbaik buat NTB dan Indonesia.

Saat ini, Zohri sedang bertebaran puja puji, hadiah, persembahan dari berbagai pihak. Namun, akankah ini akan berlanjut? Akankah masa depannya dan prestasinya diperhatikan oleh pemerintah? Pertanyaan besarnya lagi, bagaimana nasib dan masa depan generasi muda NTB, khususnya yang telah memberikan sumbangsih bagi daerah ini?

Sebelum berlanjut ke permasalahan itu, saya juga ingin membahas bahwa tak hanya Zohri yang menjadi contoh geliat pemuda NTB yang ingin bersumbangsih kepada negara. Banyak sekali contoh pemuda dan kelompok atau komunitas yang berkiprah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Salah satunya yang menarik adalah kelompok pemuda di NTB berkampanye tentang keberagaman, perbedaan, dan melawan diskriminasi, baik melalui media sosial maupun aksi-aksi kemanusiaan.

Semisal Pahrurozzi dan Masri telah menjadi “agen-agen perdamaian” bersama anak muda lainnya di NTB yang tergabung dalam Aliansi Kerukunan Pemuda Lintas Agama (AKAPELA), dengan misi untuk menyebarkan perdamaian dan keragaman melalui seni di seluruh provinsi ini. Atau ramainya kelompok baca dan literasi, kelompok olahraga, komunitas film, sastra, yang tersebar di berbagai penjuru, baik di Pulau Sumbawa dan Lombok.

Selain itu, banyak perhelatan akbar dilaksanakan di NTB oleh generasi muda. Salah satunya Kegiatan “Lombok Youth Camp for Peace Leaders” yang melibatkan sekitar 200 orang mahasiswa dari 78 Perguruan Tinggi Keilmuan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, pada Januari lalu, yang dipusatkan di kawasan pantai Klui, Desa Medana, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB.

Kegiatan ini menjadi interaksi sosial antar umat beragama dan membawa pesan agar generasi muda Indonesia memaknai keberagaman bangsa ini, serta menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Para peserta Youth Camp juga ditanamkan dengan nilai-nilai keberagaman dan toleransi. Unsur keberagaman itu lintas agama, budaya, ras, dan nilai perbedaan lainnya dalam satu kesatuan NKRI.

Dari kegiatan tersebut, akan lahir generasi muda khususnya di NTB, yang menjadi agen penggerak perdamaian, yang gemar membangun komunikasi. Menurut para aktivis keragaman, bahwa dengan membangun komunikasi maka akan muncul perjumpaan-perjumpaan, sehingga bisa saling menerima dan menghargai.

Ada pula komunitas-komunitas yang diisi oleh anak-anak muda Lombok maupun Sumbawa yang menjadi penggerak promosi wisata, karena berjajarnya potensi pariwisata yang layak diangkat ke mata dunia.

Munculnya generasi muda dari berbagai bidang dan komunitas kreatif menunjukkan bahwa masa depan daerah ini akan semakin cerah. Mereka berangkat dari hobi, ketertarikan, dan rasa peduli pada sekitar, bukan karena latar belakang politik praktis atau embel-embel kekuasaan. Geliat generasi muda menjadi bagian dari kebangkitan “civil society” di NTB memang patut disyukuri dan didukung sebagai wujud demokrasi yang sesungguhnya. Seperti yang ditulis oleh Antonio Gramsci, filsuf Italia, bahwa kekuatan komunitas bisa menjadi salah satu aparatus ideologi yang mampu menggerakkan kekuatan dan mengubah masyarakat.

Zohri, cahaya dari utara tersebut, dan pemuda-pemuda lainnya akan terus bergiat dan melakukan yang terbaik demi daerah dan bangsanya. Bahkan, akan lahir zohri-zohri lainnya yang akan terus menggali potensi dirinya dan berkarya. Disitulah hakikat kebangsaan dan nasionalisme mereka artikan. Dengan memberi yang terbaik. Namun, untuk mendorong masa depan generasi muda ini, perlu komitmen dari berbagai pihak, terutama pemerintah, untuk bisa menggali potensi generasi muda, untuk bisa memastikan kreativitas positif itu, demi mengharumkan nama bangsa di semua bidang.

Bahkan, tongkat estafet kepemimpinan pun kini menjadi ranah generasi muda, lewat adagium yang muda yang berkarya. Pantaslah seorang Oliver Tambo, aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, menulis, bahwa “Generasi muda adalah pemilik masa depan. Q

Sebuah bangsa, sebuah negara, yang tidak menghargai anak muda tidak akan memiliki masa depan”. Tentunya kita tidak ingin bangsa kita, khususnya NTB, kehilangan potensi emas dari tangan-tangan pemudanya. Semoga! []

*) Penulis adalah Widyaiswara Ahli Muda di BPSDM Provinsi NTB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses