Kampung KB Bisa Jadi Wadah Program Revolusi Mental Berbasis Keluarga

 

KabarNTB, Sumbawa – Bupati Sumbawa HM, Husni Djibril menyatakan Kampung KB menjadi wadah bagi program revolusi mental berbasis keluarga.

Hal itu dikemukakan Bupati saat membuka Rakerda Kependudukan dan Evaluasi kampung KB yang berlangsung di lantai III kantor Bupati Sumbawa Kamis 12 Juli 2018.

Rakerda tingkat kabupaten tahun 2018 yang di prakarsai oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) tersebut, mengangkat tema “Penguatan Integrasi Program Lintas Sektor di Kampung KB Guna Mempercepat Terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia Menuju Sumbawa Hebat dan Bermartabat”.

Bupati Rakerda merupakan upaya mengevaluasi keberhasilan tahun 2017, maupun menyusun strategi program dan kegiatan untuk mendapatkan kesepakatan bersama sebagai pedoman program tahun 2018.

Diungkapkan Bupati, Kampung KB dapat dijadikan wadah dalam menggalakkan program revolusi mental berbasis keluarga, untuk membangun karakter bangsa Indonesia yang secara optimal mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga.

Seperti yang Dicanangkan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2016, yang juga merupakan salah satu program unggulan BKKBN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Gerakan revolusi mental dimulai dari keluarga kepada masyarakat dan negara.
Lebih jauh dijelaskan, telah terbentuk 27 Kampung KB pada 24 Kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Dengan berbagai program-program kerja yang telah disusun, Bupati menekankan agar segera dikawal dengan aksi nyata, dengan intervensi-intervensi program yang terpadu dan terintegrasi dengan baik dari berbagai OPD terkait.

“InsyaAllah saya bersama Camat Lantung akan ke Jakarta untuk mempresentasikan program inovasi Pariri Si Desa di Kecamatan Lantung yang berhasil masuk dalam Top 99 kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat nasional yang termasuk didalamnya tentang pelayanan KB,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi NTB, Dr. H. Lalu Makripuddin dalam sambutan singkatnya menyatakan pertama kali dalam sejarah IPM propinsi NTB meningkat. Dari urutan ke 30 dari 34 propinsi se-Indonesia naik satu peringkat menjadi peringkat ke 29.

Salah satu indikator terbesar penyumbang kenaikan peringkat tersebut adalah kontribusi dari Kabupaten Sumbawa. Diungkapkan, angka pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kabupaten Sumbawa adalah yang tertinggi di Propinsi NTB, yang mencapai lebih dari angka 50%. Hal tersebut merupakan salah satu faktor pertimbangan, Bupati Sumbawa diusulkan mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana, yang telah diterima Bupati pada Harganas XXV di Manado kemarin.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sumbawa Drs. H. Ibrahim S. Patawari dalam laporannya, diawali dengan ucapan selamat atas penerimaan penghargaan Manggala Karya Kencana yang diterima Bupati Sumbawa. Dilaporkan bahwa sebelum Rakerda dilaksanakan, terlebih dahulu telah dilaksanakan ratusan kali pertemuan dengan mitra KB di semua Kecamatan dan Desa maupun Dusun.

Output dari Rakorda tersebut diarahkan menjadi Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam pembangunan Kampung KB di Kabupaten Sumbawa.(JK)

Komentar