KabarNTB, Sumbawa Barat – Sejumlah wartawan dari media televisi, cetak, dan media online yang ada di Kabupaten Sumbawa terus bergerak menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi 7.0 SR yang mengguncang Sumbawa dan Sumbawa Barat pada 19 Agustus lalu.
Tidak hanya di Kabupaten Sumbawa, para wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), IJTI, JOIN dan Komunitas Wartawan Bangku Belakang (Babe) itu juga menjangkau para korban di wilayah terdampak gempa paling parah di kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Pada Rabu 29 Agustus 2018, sejumlah bantuan disalurkan di Kecamatan Poto Tano dan Taliwang.
Bantuan yang disalurkan tersebut sebelumnya telah disesuaikan dengan kebutuhan mendasar sejumlah masyarakat terdampak seperti, terpal, makanan siap saji, keperluan sehari bagi bayi dan lansia, beras serta beberapa kebutuhan sehari –hari bagi pengungsi.
“Bantuan ini kami kumpulkan dari sumbangan rekan-rekan wartawan yang bertugas di Sumbawa serta donatur lainnya baik dari Kabupaten Sumbawa dan kabupaten luar Sumbawa,” ujar Jacky Hasan, koordinator penyaluran bantuan wartawan Sumbawa, disela-sela kegiatan distribusi di Desa Seloto, kecamatan Taliwang, KSB, Kamis 30 Agustus 2018.
Terkait bantuan ini, ketua PWI Cabang Sumbawa, Jamhur Husain sangat mengapresi kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh para wartawan di Kabupaten Sumbawa. Menurutnya bukan kali ini saja kegiatan pengalangan dana hingga penyaluran bantuan dilakukan, tetapi telah berlangsung sejak awal gempa yang terjadi di Lombok Timur, Lombok Utara hingga Pulau Sumbawa.
JH berharap, apa yang dilakukan oleh para wartawan yang tergabung di PWI cabang sumbawa, IJTI dan JOIN sumbawa bisa meringankan beban warga yang menjadi korban. di beberapa kabupaten, kecamatan dan desa hingga ke dusun-dusun.
Sementara itu, Kepala Desa Seloto KSB, Lukmanul Hakim, menyatakan sangat berterimakasih dengan adanya bantuan serta perhatian dari Wartawan Sumbawa untuk para pengungsi yang ada di Seloto.
“Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat terutama untuk kebutuhan sehari-hari, dengan adanya sentuhan seperti ini dapat mengugah hati para donatur maupun komunitas-komunitas masayarakat lainnya,” kata Dia.
Untuk diketahui kerusakan berat untuk bangunan baik rumah dan fasilitas umum lainnya di desa seloto sebanyak 38, rusak sedang 209, rusak ringan sekitar 78 unit rumah. Sementara jumlah titik pengungsian sendiri tersebar di lapangan sebagi titik kumpul utama dan ada juga di beberapa gang dan depan rumah. Sementara jumlah pengungsi diatas seribu jiwa.(JK)