Ribuan Orang Berdoa Bersama di Mapolres Sumbawa Barat untuk Korban Gempa NTB

 

KabarNTB, Sumbawa Barat – Ribuan warga dari berbagai kalangan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berkumpul di halaman Mapolres Sumbawa Barat untuk mengikuti tabligh akbar Satgas Nusantara dalam rangka mensukseskan agenda Kamtibmas dan doa bersama untuk korban gempa Lombok dan Sumbawa, Jum’at sore 31 Agustus 2018.

Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, bersama masyarakat dari berbagai kalangan, profesi dan organisasi berbaur berdzikir dan berdoa agar bencana yang terjadi di NTB bisa segera berakhir.

Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Mustofa, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat untuk menghadapi dan melaksanakan langkah penanggulangan dampak bencana gempa bumi yang terjadi di NTB, khususnya di Sumbawa Barat secara bersama-sama.

Kapolres menegaskan, Polri dan TNI bersama Pemerintah daerah terus bahu membahu melaksanakan upaya penanganan pasca bencana.

“Semua komponen mesti bersinergi untuk mengembalikan keadaan Sumbawa Barat seperti sebelum terjadi bencana,” ucapnya.

Kapolres mengajak seluruh warga Sumbawa Barat untuk kembali bangkit, melupakan bencana yang telah terjadi dan berbuat kembali secara maksimal untuk kemajuan Sumbawa Barat secara maksimal.

Terkait isu-isu yang menyebar di masyarakat pasca gempa, seperti isu pencurian, gerombolan maling, maupun isu tentang bantuan yang tidak merata, Kapolres mengimbau masyarakat untuk menyampaikan kepada pihak berwajib dan pemerintah daerah.

“Mohon informasi yang berkaitan dengan keamanan atau apapun disampaikan kepada kami atau pemerintah daerah. Yang jelas kami bersama pak bupati dan pemerintah daerah terus bahu membahu di lapangan. Saya salut kepada Pak Bupati, bahwa beliau dari pagi sampai malam pun berusaha melayani kita yang berkaitan dengan korban bencana gempa ini.”.

“Mari kita berdoa, semoga bencana yang terjadi di Sumbawa Barat tidak terus belanjut dan masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti biasa,” tutup Kapolres.

Sementara itu, Ustadz H Munajat LC MH, dalam tausiyah yang disampaikannya, menyatakan sebagai orang beriman, hendaknya melihat bencana yang terjadi dari sudut pandang agama.

“Boleh saja BMKG, NASA dan lembaga lain menyatakan sebab semua ini adalah terjadinya pergeseren lempeng bumi, terjadinya retakan di dasar laut dan lain sebagainya. Tapi kita melihat semua itu tidak akan terjadi, kecuali atas kehendak Allah SWT,” jelasnya.

Maka cara terbaik menyikapi bencana yang terjadi, sambungnya, adalah dengan bertaubat kepada Allah SWT dan memperbanyak Sholawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena sejatinya semua bencana terjadi akibat dosa-dosa dan maksiat yang dilakukan manusia di muka bumi.(EZ)

Komentar