Sudah 97 Orang Meninggal, Jumlah Korban Gempa Lombok Diperkirakan Terus Bertambah

KabarNTB, Mataram – Hingga Selasa pagi ini 7 Agustus 2018, jumlah korban jiwa akibat gempa magnitudo 7.0 SR yang mengguncang wilayah Lombok dan Sumbawa terus bertambah.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB mencatat sebanyak 97 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak dan pengungsi mencapai ribuan jiwa yang tersebar di berbagai lokasi.

Kepala BPBD NTB, H Mohammad Rum, di memperkirakan untuk jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah. Mengingat belum semua daerah terdampak gempa dapat dijangkau petugas Tim SAR gabungan.

Proses evakuasi terhadap salah satu korban meninggal dunia dari reruntuhan masjid Jabbal Nur Tanjung KLU oleh tim Gabungan dari TNI, Basarnas, dan Kopolisian

Juga terdapat dugaan adanya korban yang tertimbun bangunan yang roboh belum dapat dievakuasi oleh petugas. Dimana TIM SAR Gabungan terus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban.

“Pendataan masih terus kita lakukan secara bersama-sama,” ujar HM Rum Senin malam 6 Agustus 2018 di Mataram.

Dijelaskan Haji Rum bahwa korban meninggal dunia paling banyak terdapat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) karena wilayah inilah yang parah terkena dampak gempa.

“Dari 97 orang meningggal dunia akibat gempa, terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 16 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 3 orang, Lombok Tengah 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.  Semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia. Belum adanya laporan wisatawan asing yang menjadi korban akibat gempa,” terangnya.

Upaya evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban terus dilakukan oleh tim gabungan. Evakuasi korban yang tertimpa masjid roboh di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara masih dilakukan. Alat berat dikerahkan sejak 6 Agustus 2018 sekitar pukul 15.00 WIB. Satu alat berat digunakan untuk menghancurkan atap dan dinding masjid yang menimpa korban. Belum dapat diperkirakan berapa jumlah korban yang tertimpa masjid roboh.

“Korban saat itu sedang sholat Isya berjamaah tiba-tiba diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jamaah di bawahnya. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih melakukan evakuasi,” kata Haji Rum.

Denikian juga jumlah pengungsi belum dapat dipastikan. Diperkirakan ribuan pengungsi tersebar di berbagai lokasi. Bantuan juga belum dapat didistribusikan merata.

“Selain terbatasnya jumlah logistik yang ada, pengungsi juga tersebar di berbagai lokasi sehingga menyulitkan pembagian bantuan, khususnya di Kabupaten Lombok Utara,” tambahnya lagi.(VR)

Komentar