KabarNTB, Lombok Utara – Tim lintas Profesi yang digagas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbawa Barat sampai hari ini masuh terus berjibaku di wilayah terdampak paling parah akibat gempa 7.0 SR yang mengguncang Pulau Lombok 5 Agustus lalu.
Gempa susulan 6.2 SR yang kembali mengguncang pada Kamis siang 9 Agustus 2018 kemarin, semakin membuat berat perjuangan Tim di lapangan. Karena telah menyebabkan kerusakan dan korban yang terus bertambah.
“Kami saat ini berada di Dusun Tana Pelauk Desa Loloan Bayan, KLU. Dusun ini terisolir sejak gempa 7 SR yang terjadi 5 Agustus lalu,” ungkap Ketua KNPI KSB yang memimpin bantuan kemanusian lintas profesi, via pesan WA kepada Redaksi Jum’at siang 10 Agustus 2018.
Tim kemanusiaan lintas profesi yang digagas KNPI KSB berangkat ke Lombok Utara pada 8 Agustus 2018 dini hari. Tim tersebut terdiri dari 20 orang relawan dari berbagai profesi, mulai dari birokrat, pengusaha, perawat hingga dokter specialis.
Tim ini juga membawa serta bantuan makanan siap saji, air minum, obat-obatan dan mobile clinic untuk mempermudah pelayanan agar bisa menjangkau wilayah-wilayah terisolir yang sulit dijangkau.
“Mobile clinic yang kami bawa saat ini fokus ke bayi, anak-anak dan lansia. Banyak sekali korban bayi dan anak-anak yang membutuhkan pelayanan segera, khususnya di tempat pengungsian yang masih terisolir,” jelas Trisman.
Untuk menjangkau Dusun Tana Pelauk Desa Loloan, Tim kemanusiaan lintas Profesi KNPI KSB mesti menempuh perjalan selama 5 jam.
“Saya bersyukur tim dan relawan lainnya tetap bersemangat memberi pelayanan meski medan yang harus dilalui sangat berat,” tutup Trisman.(EZ)
Komentar