Tjahjo Kumolo Serahkan Bantuan Hasil Gotong Royong Staff Kemendagri untuk Korban Gempa NTB

KabarNTB, Mataram – Seluruh staf Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melaksanakan gotong royong mengumpulkan bantuan untuk korban bencana gempa bumi di NTB. Dari hasil Gotong Royong para staf terkumpul dana sebesar Rp 700 Juta.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyerahkan langsung bantuan kepada korban gempa di Lombok yang diterima Gubernur NTB, TGB M Zainul Majdi, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa 28 Agustus 2018.

“Sebagai laporan, untuk daerah yang terdampak gempa, sarana pemerintah daerah, pelayanan publik, secara khusus kami laporkan, alhamdulillah Pemda tetap berfungsi dengan segala keterbatasannya,” jelas Gubernur dalam laporannya kepada Mendagri.

Tuan Guru Bajang (TGB) juga menyampaikan sebagian dari donatur memberikan bantuan dalam bentuk tenda dan kontainer. Yaitu sebanyak 24 kontainer sudah datang dan sebagian telah dipergunakan sebagai sarana pelayanan terpadu untuk masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

Dalam laporannya, Gubernur juga menyatakan telah meminta Bupati Lombok Utara agar pelayanan dasar kepada masyarakat harus terus diupayakan bersifat fungsional.

“Alhamdulillah hal ini sudah terwujud, pelayanan kesehatan, melalui RSUD juga sudah berjalan. Tenda-tenda pasien juga sudah berdiri, bantuan dari rumah sakit lapangan yang dikerahkan oleh TNI, rumah sakit terapung hasil kerjasama TNI dan Kementerian Kesehatan,” paparnya.

TGB juga menguraikan salah satu yang menjadi pertimbangan bencana gempa di NTB tidak menjadi bencana nasional, karena perangkat pemerintahan masih berjalan dengan baik.

“Kami minta support dari bapak Mendagri untuk kami semua, khususnya ASN yang bertugas di NTB untuk bisa melaksanakan tugas dengan optimisme, terlebih sejak kemarin, 26 Agustus kami telah mendeklarasikan gerakan Lombok dan NTB bangun kembali. Ini menandai bahwa kita telah masuk dari fase transisi ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi,” ungkap TGB.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB dua periode itu melaporkan keadaan psikis korban gempa lombok. Kuatnya pranata adat menurut TGB berbanding lurus dengan kedewasaan masyarakat dalam menghadapi bencana ini. Kabupaten Lombok Utara misalnya, merupakan wilayah yang masyarakatnya sangat kuat memegang pranata adatnya. Sehingga ketika pejabat tertinggi sekalipun datang berkunjung, mereka menerima dengan tenang dan baik tanpa ada protes.

“Lombok Utara adalah salah satu contoh daerah yang pranata adatnya tetap dijalankan. Sehingga situasi se kritis apapun bisa mereka hadapi dengan tenang,” jelasnya.

Kedatangan Menteri Tjahjo Kumolo dan rombongan ke NTB, selain akan memberikan langsung bantuan rehabilitasi bagi puluhan kantor desa yang rusak, juga akan menyerahkan bantuan dana bagi korban gempa. Termasuk juga bantuan berupa tenda.

Tjahjo kumolo mengungkapkan, saat pertama kali gempa mengguncang NTB, ia sebagai Mendagri langsung memerintahkan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk mengerahkan para Praja kampus NTB untuk membantu penanganan korban bencana. Tahap pertama, telah dikirim 200 praja ke wilayah yang terkena gempa.

“Tidak hanya itu, kami juga langsung mengirimkan bantuan berupa makanan dan minuman,” katanya.

Tak hanya menyerahkan bantuan dana tunai. Mendagri dalam kunjungan kerjanya juga membawa bantuan rehab bagi 66 kantor desa yang rusak karena gempa.(VR/*)

Komentar