Warga Korban Gempa di Alas Blokir Jalan, Gubernur Bantah Ada Diskriminasi

KabarNTB, Sumbawa – Gempa 7.0 SR yang berpusat di Lombok Timur Ahad 19 Agustus lalu, berimbas dan dirasakan dampaknya di Pulau Sumbawa, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat khususnya.

Selain memakan korban jiwa, berbagai kerusakan bangunan atau rumah penduduk juga terjadi di Sumbawa. Bahkan, kini warga di daerah tersebut harus mengungsi.

Berdasarkan fakta dilapangan, kini situasi dibeberapa lokasi pengungsian korban gemba di Sumbawa mulai memanas.

Seperti di wilayah Alas Barat, Kabupaten Sumbawa – NTB. Dimana masyarakat setempat mulai melakukan pemblokiran jalan raya (pelabuhan Alas).

Warga korban gempa di Alas Sumbawa, melakukan pemblokiran jalan di sekitar pelabuhan Alas

Kepada media ini, Darojatun salah seorang warga Desa Luar Kecamatan Alas mengatakan, aksi yang dilakukan tersebut sebagai bentuk kekecewaan masyarakat atas sikap pemerintah provinsi (Pemprov) NTB yang dinilai terkesan diskriminatif terhadap masyarakat yang menjadi korban gempa di Sumbawa.

“Disini (Sumbawa, Red), kami juga korban. Kami juga bagian dari NTB, tapi kenapa kami tidak diperhatikan. Mana perhatian pemerintah,” tanyanya.

“Jangan kami dibedakan, karena sampai dengan hari ini, kami belum melihat perhatian serius dari pemerintah. Seharusnya pemerintah segera hadir. Karena kita sudah mulai panik,” tambahnya lagi.

Ia mengaku kecewa. Sebab pemerintah dalam hal ini BNPB, Pemprov, BPBD dan instansi terkait lainnya, terkesan tidak mau tahu dan peduli dengan kondisi para korban yang ada di Sumbawa.

“Kami kecewa, sampai detik ini BPBD NTB belum mengambil sikap apapun terkait penanganan korban gempa di Sumbawa,” kata Darojatun.

“Ini sangat menyakitkan. Korban gempa Sumbawa seolah-olah dibiarkan tanpa perhatian secuilpun,” demikian ia menambahkan.

Sementara itu, Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, menegaskan tidak ada diskriminasi dalam penanganan korban dampak gempa, baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa.

“Tidak ada istilah diskriminasi,” kata Gubernur menanggapi adanya aksi blokade jalan di Pelabuhan Alas, Kabupaten Sumbawa-NTB oleh warga korban gempa.

Menurutnya, ditengah kondisi seperti ini, hendaknya pernyataan diskriminasi tidak perlu digulirkan.

Saat ini kata dia, pemerintah, baik Pemda, Pemprov dan Pemerintah  Pusat terus berupaya maksimal melakukan pendataan maupun penanganan pasca gempa di Lombok maupun di Sumbawa.

Masyarakat diminta bersabar, mengingat penanganan pasca gempa tidak hanya di Sumbawa saja. Lombok kata TGB juga merupakan wilayah terdampak paling parah.

“Dalam persoalan ini, kita semua tetap berkoordinasi termasuk dengan Pemda setempat melalui bupatinya. Intinya semua kita perhatikan, istilah anak tiri atau diskriminasi itu tidak ada, Lombok-Sumbawa adalah NTB,” tegas Gubernur.(VR)

Komentar