KabarNTB, Sumbawa – Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan seluruh Perguruan Tinggi di Kabupaten Sumbawa menggelar Kongres Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (Congress on Science and Technology for Regional Development) di Auditorium Unsa Senin 24 September 2018.
Kongres yang mengangkat tema “Pengembangan Daerah melalui Inovasi dan Implementasi Kebijakan Berbasis Riset” tersebut, merupakan Kongres IPTEK Daerah pertama dan terbesar di Nusa Tenggara Barat.
Hadir dalam acara tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Sumbawa Dr. H. Muhammad Ikhsan, M.Pd , Pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa, Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) beserta anggota DRD, Rektor UNSA beserta civitas Akademika UNSA, Rektor UTS, Rektor Hamzanwadi, dan para Narasumber lainnya.
Bupati Sumbawa yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa dalam sambutannya mengatakan, kongres IPTEK daerah yang digelar ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Dewan Riset Daerah. Dalam kurun waktu hampir satu tahun sejak dilantik 30 Oktober tahun 2017.
Dimana Dewan Riset Daerah (DRD) telah menunjukkan kiprahnya yang signifikan dalam mendorong pengembangan IPTEK di daerah.
“Dalam konteks pembangunan daerah kita, keberadaan Dewan Riset Daerah telah memberikan arti yang sangat penting dalam mengakselerasi pengembangan dan penerapan IPTEK.
Langkah strategis dalam membangun daya saing, lanjutnya, adalah melalui pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Membangun daya saing akan efektif bila pengorganisasi kegiatan riset dilakukan secara terarah dan terpadu sehingga menghasilkan produk-produk inovatif yang berdaya guna dan berhasil guna dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Disampaikan pula bahwa Pemerintah Daerah sangat mendukung gagasan yang disampaikan DR Zulkieflimansyah kepada Presiden untuk penegerian UTS, UNSA, IISBUD, karena hadirnya sebuah PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Pulau Sumbawa khususnya di Kabupaten Sumbawa adalah sebuah keniscayaan dan sebuah kebutuhan untuk kemajuan peradaban IPTEK di daerah. Upaya untuk mewujudkan sebuah PTN merupakan salah satu agenda kerja Husni-Mo.
Terkait Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah terdampak bencana gempa bumi dan terkait data kerusakan, memberikan gambaran betapa pentingnya mitigasi kebencanaan antara lain melalui kerekayasaan tahan gempa untuk rumah, sarana-prasarana dan infrastruktur.
“Maka masyarakat perlu diberikan pemahaman yang memadai mengenai konstruksi tahan gempa. Demikian pula para tukang-tukang bangunan yang membangun rumah, perlu diberikan pemahaman dan keterampilan mengenai konstruksi tahan gempa. Disinilah peran penting masyarakat kampus, agar ikut serta membangun kesadaran masyarakat mengenai cara-cara beradaptasi dengan lingkungan dimana kebencanaan telah menjadi bagian kehidupan,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Samawa DR Syafruddin, dalam sambutannya, menyatakan kongres yang diinisiasi oleh DRD Kabupaten Sumbawa kerjasama dengan seluruh Perguruan Tinggi tersebut sangat penting bagi generasi muda khusunya akademisi yang selalu butuh sikap dinamis dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, untuk dapat menimba dan mencoba menggali ilmu dan strategi-strategi untuk menjadi orang sukses.
Ditegaskan, bahwa UNSA ingin diikutsertakan dalam program pemerintah yaitu penegerian, karena sejak Tahun 2013 UNSA sudah mengajukan penegerian. Namun karena terkendala masalah moratorium, maka hal tersebut belum dapat terwujud.
“Terkait hal tersebut UNSA siap merger dengan UTS, dan alternative lain yang akan ditempuh adalah merger regrouping (penggabungan) dengan Perguruan Tinggi Swasta lainnya dengan upaya revitalisasi program studi agar terjadi efisiensi,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua DRD Sumbawa dr Arief Budi Witarto selaku ketua penyelenggara melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnyan melalui media sosial untuk sama sama berbagi tentang minat.
Kongres diikuti sebanyak 120 orang peserta, dengan menghadirkan 5 orang narasumber yaitu Prof. Ir. Dahlan yang merupakan Dosen Universitas Mataram, Dr. Erwin Fahmi, Kombers Pol. Zulkarmaen Yusuf, Dr. drg. Eka Erwansyah, M.Kes, dan Boris Syaifullah.(JK)
Komentar