KabarNTB, Sumbawa Barat – Ketua Komisi II DPRD Sumbawa Barat (KSB) Aheruddin Sidik, meminta pemerintah daerah agar lebih serius dalam mengatasi persoalan kekeringan yang saat ini telah menimbulkan kesulitan masyarakat di sejumlah kecamatan.
“Saya minta dinas terkait untuk lebih serius mangatasi permasalahan ini, karena ada beberapa kecamatan saat ini yang kesulitan air bersih,” ujar Aher.
Menurutnya, wilayah yang paling parah merasakan kekeringan adalah kecamatan Poto Tano dan Seteluk. Semua desa di dua kecamatan terkait mengalami dampak akibat kekeringan yang terjadi.
Menurut Aher, sebelum berdampak lebih parah, pemerintah daerah mesti turun melakukan langkah penanganan dan antitisipasi dini.
“Jangan sampai warga sudah teriak baru disikapi,” imbuhnya.
Disamping kesulitan air bersih, kekeringan yang terjadi juga menimbulkan kesulitan bagi petani untuk mulai mengolah lahan. Petani di kecamatan Seteluk dan Poto Tano yang seharusnya sudah mulai mengolah lahan mereka, belum bisa mengolah lahan mereka.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Agustus 2018, sejumlah kabupaten/kota di 8 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan. Di wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 9 kabupaten dilanda kekeringan, di antaranya Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima.(Ken)
Komentar