KabarNTB, Sumbawa — Padamnya listrik menjelang malam hari di Kota Sumbawa Besar dalam beberapa hari belakangan ini menimbulkan pertanyaan masyarakat.
Bahkan menimbulkan beberapa spikulasi yang belum jelas kebenarannya beredar, seperti pemadaman diduga bentuk penghematan BBM, serta kurangnya daya yang dimiliki oleh pihak PLN.
Menanggapi hal tersebut, Manager PLN (UP3) Sumbawa, Hamzah Hasanuddin, kepada wartawan Sabtu 20 Oktober 2018 menjelaskan, bahwa pemadaman beberapa hari kemarin terutama menjelang magrib lebih diakibatkan oleh cuaca yang tidak seperti biasanya, dimana terjadi angin kencang yang menyebabkan kabel penghubung antar pembangkit yang satu dengan yang lainnya bersentuhan.
Kondisi ini menyebabkan percikan korsleting dan terputusnya arus listrik atau pemadaman mendadak.
”Akibat angin kencang yang biasanya terjadi menjelang magrib tersebut, kabel terbuka milik PLN bersentuhan dan memantik arus singkat sehingga menimbulkan gangguan terhadap kinerja pembangkit PLN. Ada beberapa lokasi kerusakan yang sedang diperbaiki, insya allah dalam waktu dekat semuanya terselesaikan,” ungkap Hamzah.
Ia menyebut salah satu lokasi jaringan di dekat Lapas Sumbawa yang merupakan salah satu sumber pemadaman. Di lokasi tersebut kabel penyeimbang tiang hilang sehingga tiangnya mengalami kemiringan yang berimbas pada kabel yang sebelumnya kencang menjadi kendor lalu bersentuhan dengan kabel lain membuat beberapa kali terjadi ledakan.
“Ini terdeteksi alat proteksi jaringan kami yang membaca arus besar. Semakin besar arusnya, maka semakin dekat dengan pembangkit listrik. Itu terbukti juga beberapa kali ada ledakan terjadi di sana. Setelah kami lakukan evaluasi ternyata antara jaringan yang bawah dan atas berdekatan, karena tiangnya miring sebab kabel penyeimbang tiang hilang entah itu karena di curi atau tidak hingga saat ini kami tidak mengetahuinya,” urai Hamzah.
Hamzah yang didampingi Galih Febriantoro Manager Bagian SDM Administrasi, Firmansyah Manager bagian Jaringan dan Ardhi Tartahadi Manager UPK Tambora, lebih jauh menjelaskan, untuk menormalkan pasca pemadaman listrik, pihaknya harus membutuhkan waktu dan dilakukan secara bertahap. Untuk menghidupkan mesin-mesin pembangkit harus dilakukan secara pararel dan tidak bisa dilakukan secara bersamaan.
Hamzah menyatakan pihaknya sangat tidak menginginkan keadaan itu terus terjadi. Menginggat membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkannya kembali. Karena itu PLN akan terus mengevaluasi kontruksi-konstruksi jaringan dengan mengecek dan memperbaiki kerusakan serta mencari potensi-potensi yang mengakibatkan terjadinya pemadaman.
Ini harus dilakukan sepanjang malam untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan. Pihaknya juga sedang membangun jaringan-jaringan baru agar bebannya tidak terlalu besar. Termasuk kabel telanjang yang secara bertahap akan diganti .
Sementara terkait dengan isu efisiensi operasional, dirinya membantah hal tersebut. Menurutnya hingga saat ini stok BBM di beberapa pembangkit yang ada masih aman untuk beberapa bulan kedepan.
Apalagi tahun ini adalah tahun penjualan, dan PLN Sumbawa ditargetkan melakukan penjualan sebesar-besarnya. Sejauh ini penjualannya belum mencapai target. Artinya dengan kondisi belum tercapainya target ini memberikan gambaran sangat tidak mungkin pihaknya sengaja melakukan pemadaman.
“Kami harus mencari pelanggan sebesar-besarnya, kami harus menjual KWh sebanyak-banyaknya. Kalau misalkan pemadaman ini disengaja sangat jelas target PLN tidak tercapai,dan untuk diketahui daya nyang bdimiliki PLN Surplus, kami menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya pemadaman yang sangat mengganggu kenyamanan masyarakat pelanggan PLN,” tandasnya(JK)