KabarNTB, Sumbawa – Pihak Kepolisian saat ini tengah mencari dua orang yang diduga menjadi dalang dan mengajak siswa lainnya dalam penyerangan dua sekolah di Kota Sumbawa, pada Selasa 2 Oktober 2018.
Kasat Reskrim Polres Sumbawa AKP Zaky Maghfur S.Ik mengatakan informasi awal yang didapat pihaknya dua orang dimaksud yang mengajak siswa lain untuk melakukan penyerangan.
“Informasi awal dan harus kita pastikan kembali memang ada dua orang yang mengajak hal tersebut,” ujarnya, kepada Wartawan, Rabu 3 Oktober 2018.
Menurutnya, kedua orang tersebut menjadi kunci untuk menguak motif di balik aksi penyerangan. Sebab sejauh ini pihaknya belum bisa menyimpulkan jika belum mendapatkan seluruh infromasi yang dibutuhkan.
“Posisinya seperti ini, kita harus pastikan dulu. Dari keterangan saksi yang ada saat ini tidak serta merta kita langsung mengambil kesimpulan,” terangnya.
Selain masih melakukan pencarian terhadap dua orang yang diduga sebagai pihak yang mengajak penyerangan, penyidik, sambungnya, juga akan meminta keterangan salah seorang guru yang diduga menjadi korban penyerangan sebagai upaya menentukan kelanjutan atas kasus ini.
Seperti diberitakan, peristiwa penyerangan itu, bermula dari adanya konvoi oleh sekelompok pelajar menggunakan sepeda motor, pada Selasa (2/10). Saat melintas di depan SMKN 3 Sumbawa, salah seorang dari gerombolan pelajar bermotor ini melepas anak panah. Akibatnya, Anak panah itu mengenai sebuah mobil yang diparkir di samping pos security sekolah dimaksud. Atas kejadian ini, kepala sekolah bersangkutan langsung menghubungi Polisi. Melihat polisi datang, gerombolan ini langsung kabur.
Konvoi siswa tersebut berlanjut ke SMAN 3 Sumbawa Besar. Di sekolah tersebut, gerombolan siswa ini melempar batu ke dalam sekolah. Akibatnya, mengenai seorang guru bernama Zuhri. Atas kejadian ini, warga kemudian melapor ke Polres Sumbawa. Tidak lama, anggota Polres Sumbawa meluncur ke lokasi. Melihat hal ini, gerombolan siswa itu langsung lari meninggalkan lokasi. Namun, salah seorang siswa yang tergabung dalam gerombolan itu berhasil diamankan. Siswa tersebut kemudian digelandang ke Mapolres Sumbawa.
Korban Zuhri, yang ditemui di Polres Sumbawa mengatakan, saat itu dia melihat keramaian di luar sekolahnya. Dia lalu melihat sekelompok siswa melakukan pelemparan. Ia kemudian mencoba keluar dari ruang guru. Saat keluar ruangan, dia melihat ada siswa yang melakukan pelemparan dari arah gerbang. Meski sempat menghindar, namun batu tetap mengenai kepalanya.
“Mereka melempar membabi-buta. Siapa yang keluar langsung dilempar. Untung anak-anak tidak ada yang keluar karena sedang belajar di kelas,” ujar guru Bahasa Indonesia itu.(BY)
Komentar