33 Kasus Narkoba di KSB Sepanjang 2018, Sebagian Besar Pelaku Pelajar SMP

KabarNTB, Sumbawa Barat – Kasus penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sepanjang tahun 2018 didominasi oleh kalangan pelajar.

Ironisnya, dari segi pendidikan, dari 33 kasus penyalahgunaan Narkoba itu, paling banyak dilakukan oleh pelajar SMP dengan jumlah pelaki 15 orang. Pelajar SMA sebanyak 13 orang dan 3 orang mahasiswa perguruan tinggi (PT). Ada pula pelaku yang tidak menamatkan pendidikan SD sebanyak satu orang.

Kepala BNN KSB, AKBP Hurri Nugroho dalam kegiatan pers release kinerja satu tahun BNN KSB

“Jika di persentasekan, dari 33 kasus itu, 27 persen pelaku merupakan pekerja. 49 persen pelajar / mahasiswa dan 24 persen tidak bekerja,” ungkap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) KSB, AKBP Hurri Nugroho dalam pers release di kantor BNN setempat, Kamis 27 Desember 2018.

Untuk kriteria penyalahgunaan dari puluhan kasus yang terjadi, BNN mencatat 53 persen rekreasional, 5 persen situasional, 34 persen coba pakai dan teratur pakai 8 persen.

“Sementara untuk ketergantungan nihil. Meskipun ada pelaku yang teratur memakai, tapi mereka bisa direhab di BNNK. Teratur pakai maksudnya, bisa lepas (dari keinginan untuk mengkonsumsi Narkoba),” imbuh Hurri.

Jenis Narkotika yang disalahgunakan oleh para pelaku adalah shabu. Menurut Hurri, tidak semua pengguna Narkoba melanggar hukum (di proses secara hukum).

Pihak BNN melaksanakan program rehabilitasi bagi para pengguna. Sepanjang 2018 telah dilaksanakan rehabilitasi terhadap 33 orang dengan pola rawat jalan di Klinik BNN KSB maupun RSUD Asy Syfa dan sejumlah Puskesmas. Tapi hanya 24 persen dari total jumlah yang direhabilitasi itu yang selesai mengikuti program.

“40 persen DO (drop out – berhenti ditengah jalan. 9 persen dirujuk dan 27 persen sedang menjalani perawatan. Semua peserta rehabilitasi ini karena kesadaran sendiri,” ungkap Hurri yang didampingi Kasi P4GN dan Rehabilitasi BNN KSB.

Program deteksi dini, dilaksanakan BNNK dengan 40 kali tes urine dengan sasaran 4.081 orang dan 11 orang diantaranya positif Narkoba. Yang terdeteksi positif Narkoba dari tes urine ini diarahkan untuk mengikuti program rehabilitasi.

Selain pengguna Narkotika jenis, peserta rehabilitasi oleh BNNK juga ada yang kecanduan Komix dan Tramadol. Karena itu upaya antisipasi dini oleh BNNK juga dengan memperketat pengawasan penjual obat dan apotik bekerjasama dengan BPOM.

“Kami juga menginisiasi kurikulum P4GN terintegarasi di SD, SMP, SMA dan pembuatan Perda P4GN,” demikian Hurri Nugroho.(EZ)

Komentar