Di 2019 Dinas Arpus Siapkan Tiga Agenda Peningkatan Minat Baca

KabarNTB, Sumbawa Barat – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah menyiapkan tiga agenda peningkatan minat baca masyarakat di tahun 2019 mendatang.

Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan, Dinas Arpus KSB, Ajad Sajadah Amir mengatakan, kegiatan itu berupa forum group discussion (FGD) tingkat desa, workshop dengan melibatkan pihak swasta, dan terakhir kegiatan book fair (pameran buku).

“Kita sudah merancangnya demikian pula anggarannya dialokasikan tahun 2019,” katanya.

Sejumlah siswa sekolah dasar nampak asyik membaca di ruang baca Perpustakaan Daerah Sumbawa Barat

Dengan tiga kegiatan itu, menurut Ajad, pihaknya memiliki target-target tersendiri dalam kaitannya untuk upaya peningkatan minat baca masyarakat.

Pada kegiatan FGD tingkat desa, Dinas Arpus nantinya akan melibatkan para kepala desa/lurah se-KSB. Tujuannya memberikan pemahaman kepada pemerintah desa dan kelurahan sekaligus mengajak mereka menyamakan persepsi bagaimana menyusun rencana membumikan kegiatan membaca ke seluruh lapisan masyarakat.

“Kepala desa dan lurah kita libatkan karena mereka perpanjangan tangan pemerintah di tingkat bawah. Harapan kami mereka juga terlibat aktif dalam misi kita meningkatkan minat baca masyarakat. Dan syukur kemudian kalau mereka bisa punya program sendiri,” sebut Ajad.

Demikian pulau dengan program worksop melibatkan pihak swasta dan lembaga lainnya. Ia menyatakan, semua lini di masyarakat perlu dilibatkan secara aktif.

Pihak swasta menjadi salah satu sasaran Dinas Arpus KSB yang perlu dilibatkan karena mereka punya potensi dukungan yang lebih luas.

“Misalnya kita libatkan perbankan. Nanti kita bisa kerja sama untuk mungkin bantu pembiayaan program yang akan kami jalankan dalam upaya peningkatan minat baca itu,” urainya.

Selanjutnya program pameran buku. Ajad mengaku, salah satu yang menyebabkan masih minimnya minat baca masyarakat karena keterbatasan akses mereka terhadap buku.

Karenanya dengan pameran buku nanti, harapannya masyarakat dapat memiliki tambahan akses mendapatkan buku-buku yang digemarinya.

“Kita akan undang penerbit buku dalam acara itu sehingga masyarakat bisa mendapatkan buku-buku yang diinginkannya. Karena kalau sepenuhnya mengandalkan perpustakaan jujur stok buku kami masih terbatas,” sebutnya.

Pada bagian lain, Ajad mengatakan, pada tahun depan pihaknya juga berencana melibatkan agen Program Daerah Pembangunan Gotong Royong (PDPGR).

Agen yang selama ini bertugas mengawal program pemenuhan hak dasar masyarakat KSB ini, menurut dia, dapat menjadi solusi efektif lainnya membumikan minat baca di Bumi Pariri Lema Bariri ini.

Agen PDPGR akan menjadi agen pelaksana program perpustakaan di tengah masyarakat. Karena para agen PDPGR ini memliki daya jangkau paling luas sampai ke tingkat dusun di setiap desa.

“Bayangkan saja kalau agen PDPGR terlibat membantu kami. Program kami akan bisa sampai ke tingkat kelembagaan terkecil masyarakat,” demikian Ajad.(EZ)

Komentar