KabarNTB, Sumbawa Barat – Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, meminta masyarakat di Kecamatan Maluk untuk mendukung pembangunan industri pengolahan dan pemurnian hasil tambangan (Smelter). Dukungan itu, termasuk dengan menjaga kondusifitas daerah.
“Karena bisa jadi ada pihak ketiga yang memprovokasi dan ingin mengambil keuntungan dari hal tersebut,” ujar Bupati, saat melaksanakan sosialisasi rencana pembangunan smelter di Dusun Otak Kris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Jum’at 15 Februari 2019.

Bupati menjelaskan, saat ini Tim Apraisal yang akan mengukur dan menilai bangunan dan lahan masyarakat yang terkena dampak pembangunan smelter sudah mulai bekerja. Pengukuran dilakukan untuk mendukung pemetaan wilayah dan luasan kawasan industri smelter dan industri turunannya nanti.
“Hal-hal yang berkaitan dengan wilayah atau lahan yang akan digunakan dalam pembangunan kawasan industri ini, nanti bisa dibicarakan dengan baik,” imbuhnya.
Bupati menjelaskan, hingga saat ini secara teknis masterplan atau siteplanindustri smelter dan Perencanaan dan perizinan dari industri non eksploitasi ini berjalan beriringan.
Yang pasti kehadiran smelter akan menjadi penggerak ekonomi KSB khususnya dan NTB umumnya. Selain smelter, industri turunannya juga akan hadir, seperti industri semen, industri pupuk, pembangkit listrik dan lainnya yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
Dalam sosialisasi ini, Bupati didampingi Ketua TP-PKK KSB Hj. Hanipa Musyafirin, Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Mustafa, Manajemen PT AMNT, Ketua Tim Appraisal dan sejumlah pejabat lainnya.(EZ/*)