Mulai Tahun Depan NTB Stop Pengiriman Ternak Hidup

KabarNTB, Sumbawa – Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah meminta agar kuota pengiriman ternak yang sudah ditetapkan untuk dihabiskan, agar tahun depan (2020) mendatang tidak ada lagi pengiriman ternak hidup.

“Tahun depan pengiriman (komoditas ternak) dalam bentuk daging,” ujar Gubernur dihadapan para pengusaha yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Hewan Nasional Indonesia (PEPEHANI) Kabupaten Sumbawa dalam pertemuan yang berlangsung di ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, Jum’at 15 Februari 2019.

Gubernur menegaskan, para pengusaha yang tergabung dalam PEPEHANI harus menyiapkan prosesing ke arah pengiriman daging. Bagi pengusaha yang tidak beritikad berproses ke arah tersebut akan diberikan sanksi dengan menyetop perizinannya.

Ilustrasi hewan ternak

Pertemuan antara gubernur dan para pengusaha berlangsung dadakan. Gubernur menginisiasi pertemuan itu, sebagai respon atas keluhan pengusaha tentang adanya sekitar 500 ekor ternak yang sudah hampir seminggu ‘tersandera’ di Stasiun Karantina Badas karena belum dapat dikirim ke luar daerah, disebabkan belum terbitnya izin.

Jum’at pagi Gubernur langsung terbang dari Mataram untuk menemui para pengusaha ternak dan langsung menggelar pertemuan mendadak di Ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin.

Persoalan ternak yang tertahan itu tuntas setelah Gubernur yang didampingi Sekdis Peternakan NTB memberikan solusi bahwa ratusan sapi di Karantina Badas harus segera dikirim. Ia memerintahkan Kadis Peternakan untuk menerbitkan izin.

Kepada para pengusaha, Gubernur meminta agar setiap pengiriman untuk menyisihkan infaq 2,5% bagi kepentingan masjid dan pondok pesantren.

“Kami sepakat dengan semua yang diminta Gubernur,” ujar Rahmad Aron, salah satu pengusaha.

Ia menjelaskan, sebenarnya pengusaha ternak memiliki konstribusi yang cukup besar untuk daerah. Setiap pengiriman per ekor sapi dikenakan retribusi sebesar Rp 105 ribu. PAD dari pengiriman ternak ini per tahunnya mencapai Rp 2 milyar. Sebab setiap hari pengiriman rata-rata 75 ekor.

Usai pertemuan, Sekretaris PEPEHANI Sumbawa, Rusdi Darmawansyah menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang telah menggelar pertemuan tersebut. Sehingga, melalui pertemuan tersebut ia beserta seluruh pengurus yang lain dapat menyampaikan keluhan terkait pengusaha hewan ternak itu.

Rusdi menyatakan memahami arah program pemerintahan Zul – Rohmi bahwa ke depan adalah industry peternakan. Pada prinsipnya, Rusdi menyatakan PEPEHANI sangat welcome dengan program tersebut yaitu pengiriman daging. Sebab pengiriman ternak dalam bentuk daging ini akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.(JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses