KabarNTB, Mataram – Direktur Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB, Irwan Rahadi menjelaskan LPP NTB bukanlah tirani yang memeras masyarakat NTB dengan berbagai macam kegiatan.
Seperti halnya pemberian Beasiswa Luar Negeri untuk Aktivis NTB dengan tujuan Negara Malaysia seperti yang dituding oleh salah satu organisasi kemahasiswaan di NTB beberapa waktu lalu.
“LPP NTB bukanlah tirani yang memanfaatkan masyarakat dengan tawaran beasiswa luar negeri atau semacamnya. Perlu saya tegaskan, LPP NTB adalah Lembaga Pengembangan Pendidikan di NTB yang betul-betul mengembangkan Sumber Daya Manusia yang ada,” ungkap Mantan Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Thailand, kepada Wartawan via telepon Selasa 11 Juni 2019.
Irwan Rahadi yang juga merupakan Dosen di Universitas Hamzanwadi, menjelaskan jumlah peserta yang mendaftar pada Beasiswa S2 tujuan Malaysia untuk Aktivis NTB adalah sebanyak 413 pendaftar. Yang lulus pada tahap seleksi administrasi sebanyak 253 peserta dan yang diluluskan pada tahap wawancara adalah sebanyak 120 orang.
“Kami tidak menyangka peserta yang mengikuti Program Beasiswa Luar Negeri dengan tujuan Malaysia untuk Aktivis NTB sebanyak itu, karena animo pesertanya tinggi maka kami putuskan untuk menambah kuota dari yang sebelumnya 20 orang menjadi 120 orang,”.
“Bahkan setiap selesai wawancara semua pewawancara akan berkumpul untuk melaksaanakan Rapat Pleno menentukan setiap kandidat yang diwawancara tersebut layak atau tidak menerima beasiswa,” jelas Irwan.
Selain itu Irwan menjelaskan untuk mengikuti Program Beasiswa Luar Negeri setiap peserta harus memiliki skor IELTS atau TOELF yang sesuai dengan persyaratan kampus, tapi untuk tujuan Malaysia ada kemudahan yaitu dengan test MUET sebagai ganti IELTS atau TOEFL.
“Test MUET ini biayanya lebih murah dari Test IELTS atau TOEFL yang mencapai 3 juta lebih, Test MUET ini dapat dilaksanakan di Jakarta dengan biaya kisaran 2 jutaanlah. Tapi untuk mempermudah peserta yang belum memiliki sertifikat Bahasa seperti IELTS atau TOEFL, LPP NTB membuka Test MUET di NTB dengan kisaran biaya 1,1 juta,” demikian Irwan.(JK)
