Video Perkelahian Remaja Putri Viral di Medsos, Dikbud Sumbawa : Mereka Bukan Pelajar!

KabarNTB, Sumbawa — Dalam satu hari terakhir jagad maya di Sumbawa dihebohkan dengan beredarnya video perkelahian empat orang remaja putri yang diduga pelajar.

Dari video yang telah viral di Facebook dan wA group itu terlihat empat orang remaja putri (masing-masing satu lawan satu) terlibat perkelahian sengit di suatu tempat (mirip pinggir jalan). Sementara belasan remaja lainnya (baik laki – laki maupun perempuan) hanya menonton, bahkan ada yang mengancam agar orang lain tidak ikut campur.

Perkelahian empat remaja itu baru dilerai setelah mereka terlibat pergumulan sengit, saling jambak dan bergulat diatas tanah. Tidak jelas apa yang melatarbelakangi perkelahian tersebut, meski berbagai comment pengguna media sosial menyebut, karena rebutan pacar.

Gerombolan remaja tersebut dipastikan dari Sumbawa karena bahasa yang digunakan dan terdengar dalam video adalah bahasa Sumbawa.

Screenshot video perkelahian remaja putri di Sumbawa yang sedang viral di Medsos

Menyikapi masalah ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa H Sahril, mengaku dirinya telah menurunkan tim investigasi dan memanggil para pihak untuk mengetahui pelaku dan status para pelaku perkelahian tersebut.

Dari hasil investigasi, pihaknya membenarkan ada keterlibatan pelajar. Namun pelajar dalam video tersebut hanya sebatas penonton, sementara kedua pelaku yang terlibat adu jotos statusnya bukan pelajar (telah lulus SMA) dan bekerja sebagai karyawan toko.

“Berdasarkan investigasi dan klarifikasi terhadap beberapa orang dalam video tersebut, kami menyimpulkan bahwa para pelaku perkelahian dalam video tersebut bukan pelajar melainkan karyawan sebuah tokoh di dalam Kota Sumbawa. Sementara sejumlah penonton yang menyaksikan dan melerai perkelahian tersebut memang statusnya masih pelajar,” ungkap H Sahril.

“Memang benar dilokasi tersebut terdapat pelajar dari berbagai SMA seperti pelajar dari SMK 1 Sumbawa, MAN 2, SMK Gunung Galesa dan pelajar dari SMA 3 Sumbawa. Namun semua pelajar tersebut berada dilokasi sebagai penonton,” imbuhnya.

Masih kata H Sahril, berdasarkan investigasi, perkelahian tersebut terjadi pada hari senin 22 Juli 2019, sekitar Pukul 16.00 Wita yang berlokasi di pinggir jalan lintas Desa Moyo Hilir – Serading.

“Kami sangat prihatin dan menghimbau semua pihak, baik itu pihak sekolah, orang tua wali murid, pemerhati pendidikan, tentang pentingnya memberikan pendidikan agama dan nilai-nilai moral. Bukan hanya disekolah, akan tetapi di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat untuk keberlangsungan generasi penerus kita,” demikian H Sahril.(JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses