Haji Firin : Calon yang Disandingkan Parpol Tidak Bisa Bertahan!

KabarNTB, Sumbawa Barat – Bakal calon bupati, HW Musyafirin, akhirnya angkat bicara mengenai mengenai statusnya sebagai bakal calon yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendaftar berpasangan dengan Fud Syaifuddin yang berstatus sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Usai mendaftar ke Sekretariat penjaringan bakal calon Pilkada DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jereweh, Jum’at 15 Nopember 2019, Haji Firin menegaskan dirinya saat ini menjabat sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP NTB. Soal dukungan PDIP kepada pasangan Firin – Fud, Haji Firin menyatakan dirinya telah menyerahkan langsung berkas pendaftaran ke DPP. Demikian pula berkas pendaftaran berpasangan, ke PPP, Nasdem dan PKPI.

Baca juga : https://kabarntb.com/2019/11/jawab-spekulasi-pecah-kongsi-firin-fud-daftar-berpasangan-ke-pkb/

“Kalau nantinya dalam uji (survey) kita tidak bisa bersaing, ya bukan partai yang minta, malah kita sendiri yang minta sama Pak Wabup (Fud Syaifuddin), Okelah kita bubar. Tapi paling tidak partai-partai ini sudah kita bantu (dengan mendaftar berpasangan). Bukan hanya PDIP, PPP, juga partai-partai lain agar jangan sibuk memikirkan menyandingkan calon,” urainya.

Pasangan bakal calon bupati – bakal calon wakil bupati, HW Musyafirin – Fud Syaifuddin tertawa lepas saat mendaftar berpasangan ke sekretariat penjaringan Pilkada DPC PKB

Haji Firin menyatakan, boleh jadi partai berhasil menyandingkan calon menjadi satu pasangan, tetapi fakta menunjukkan pasangan yang disatukan partai tidak bisa bertahan dan pecah kongsi sebelum masa jabatan berakhir, bahkan sebelum mendaftar ke KPU. Ia mencontohkan kondisi pencalonan di Sumbawa yang hingga sekarang belum menemukan titik temu antara calon yang satu dengan yang lain.

“Apakah ini mau diserahkan kepada partai, kapan ketemunya? Kalau itu terus diserahkan kepada partai, kita sudah lihat dimana-mana, semua kles ditengah jalan. Contoh-contoh bupati yang disandingkan oleh partai politik, banyak yang gagal. Paling satu tahun harmonis sudah kacau. Tapi kalau pasangan calon yang berkomitmen, bersepakat, Insya Allah dia selamat sampai lima tahun masa jabatan,” bebernya.

Baca juga : https://kabarntb.com/2019/11/maaf-penjaringan-pkb-dibuka-hanya-untuk-firin-fud/

Sebelumnya, dalam sambutan dihadapan para pengurus DPC PKB dan ratusan simpatisan yang hadir, Haji Firin menyatakan, berdasarkan pengalaman, tidak ada satupun pasangan calon yang disandingkan oleh partai politik yang bisa tetap bertahan. Bahkan ada yang sudah pecah kongsi lalu berganti pasangan sebelum mendaftar ke KPU. Sementara pasangan yang sudah bersatu sebelum mendaftar ke Parpol punya ikatan yang lebih kuat dan bisa bertahan.

“Mendaftar berpasangan ini yang ingin kita jadikan tradisi. Jadi dengan seperti ini partai tdak terlalu banyak beban. Kadang partai maunya si ini dengan si ini, tetapi secara pribadi orang itu tidak bisa ketemu. Alangkah baiknya calon itu bertemu dulu, berkomitmen, bersepakat, jadi partai tidak akan sulit untuk menyatakan,” demikian Haji Firin.(EZ)

Komentar