KabarNTB, Mataram – Tim Joint Monitoring Programme (JMP) UNICEF akan membuat berencana membuat video inspirasi dan film dokumenter program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kabupaten Sumbawa Barat, sekaligus menjadi kabupaten termuda di Pulau Sumbawa itu sebagai sebagai kabupaten percontohan dalam bidang sanitasi.
Hal itu diungkapkan Chief of WASH-UNICEF Indonesia, Ann Thomas dalam audiensi bersama gubernur NTB di ruang kerja gubernur di Mataram, Selasa 3 Desember 2019.
Ann Thomas menjelaskan, pelayanan sanitasi dan air limbah domestik yang aman dan ramah lingkungan adalah layanan yang memutus sumber pencemaran limbah domestik ke badan/sumber air. Layanan ini mencakup penampungan yang memenuhi standar teknis tangki septik kedap sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), sistem penyedotan/transportasi yang memastikan lumpur tinja sampai ke unit pengolahan, serta unit pengolahan limbah yang berfungsi (IPLT/IPAL).
“Banyak kita lihat penyakit disebabkan oleh kualitas rendah sanitasi yang mengancam kesehatan dan perkembangan anak, itu semua harus kita kurangi,” tuturnya.
Ann Thomas dan tim telah dua kali berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat. Dari dua kunjungan itu, selain akan menjadikan KSB sebagai daerah perncontohan sanitasi, UNICEF juga melakukan pengisian dan penyusunan instrumen penilaian pengelolaan sanitasi dan memastikan komitmen pemerintah KSB setelah mencapai Stop Buang Air Sembarangan. Tim UNICEF juga bersedia memfasilitasi kegiatan Advokasi Horisontal Learning (AHL) tingkat nasional terkait dengan kebijakan sanitasi aman, serta bersedia memberikan bantuan peningkatan kapasitas kelembagaan dan personalia pengelolaan sanitasi aman.
Ia menjelaskan, beberapa tujuan program STBM di Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, menurunkan angka penderita yang disebabkan oleh penyakit yang berbasis lingkungan, dan mewujudkan lingkungan sehat dan bersih dari desa hingga wilayah.
“Dari seluruh pilar STBM tersebut, akan kami koordasikan dengan Tim kerja STBM dari tingkat desa hingga kelurahan” tuturnya.
Ia mengaku yakin, atas kepedulian dan komitmen bersama, pengelolaan sanitasi aman ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang.
Sementara Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, mengatakan, peningkatan kesadaran dan partisipasi dari seluruh pemangku kebijakan sangat dibutuhkan dalam membangun sanitasi yang baik di Kabupaten Sumbawa Barat.
Permasalahan sanitasi, kata Gubernur, bukan hanya sekedar permasalahan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi, tetapi permasalahan perilaku hidup bersih masyarakat. Strategi untuk meningkatkan kondisi sanitasi di kabupaten Sumbawa Barat tidak cukup hanya dengan penyediaan sarana secara fisik tetapi perlu kegiatan non fisik berupa pemberdayaan masyarakat.
“Perlu adanya komunikasi yang baik, sehingga pembangunan sanitasi di daerah kita ini bisa terus berkelanjutan, demi meningkatkan kualitas hidup masyarkat kita di KSB,” ujarnya.(VR)
Komentar