Koalisi PDIP – PKS di Pilkada KSB, Mataram dan Sumbawa Final!

KabarNTB, Mataram – Rencana koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa akhirnya final.

Kesepakatan koalisi di tiga daerah tersebut clear dalam pertemuan pengurus DPW PDIP dengan Tim Pemenangan Pemilu Wilayah (TPPW) PKS NTB di Mataram, belum lama ini. Sementara untuk Pilkada di Kabupaten lainnya masih dalam proses.

Anggota TPPW PKS NTB, Sambirang Ahmadi yang dikonfirmasi wartawan, Jumat malam, mengatakan pertemuan tersebut dihadiri Ketua DPD PDIP NTB, H Rahmad Hidayat, Ketua Bappilu PDIP NTB, HW Musyafirin yang juga Bupati KSB dan pejabat teras PDIP NTB lainnya.

(Kiri ke kanan), HW Musyafirin (Ketua Bapilu DPD PDIP NTB), L Budi Suryata (Sekretaris DPD PDIP NTB), H Rahmad Hidayat (Ketua DPD PDIP NTB), Anggota TPPW PKS NTB Sambirang Ahmadi dan Arafiq (Ketua DPC PDIP Sumbawa) usai pertemuan membahas koalisi di Mataram

Sementara dari PKS hadir para pimpinan dan anggota TPPW yang diketuai H. Zulkieflimansyah yang juga menjabat sebagai Gubernur NTB, pejabat DPW lainnya.

“Dalam pertemuan itu, juga menyepakati komposisi pasangan yang akan diusung pada Pilkada di tiga daerah tersebut,” ungkao Sambirang.

Untuk Pilkada Kota Mataram, PDIP sebagai calon Walikota dan PKS calon Wakil Walikota. “Khusus untuk Pilkada Sumbawa Barat (KSB), PDIP calon Bupati dan PKS hanya sebagai pengusung karena tidak mengajukan kadernya,” sebut Sambirang.

Sedangkan di Pilkada Kabupaten Sumbawa, figure maupun komposisinya masih dalam proses negosiasi. PKS, sambung Sambirang, menginginkan mengusung kadernya menjadi calon bupati. Pertimbangannya, karena di Kota Mataram dan KSB, PDIP menempatkan kadernya sebagai calon walikota maupun calon bupati.

Sangat wajar jika di Pilkada Sumbawa, PKS berada di posisi nomor satu. Ia menyatakan, prinsipnya PDIP sepakat dengan catatan, jika HM Husni Djibril tidak maju atau tidak dicalonkan PDIP karena alasan tertentu.

“Artinya PDIP mengajukan calon alternatif yang akan mendampingi kader yang diajukan PKS. Tapi jika Pak Husni maju, sudah pasti PKS berada di posisi calon Wakil Bupati,” demikian Sambirang Ahmadi.(ZN)

iklan

Komentar