KabarNTB, Sumbawa – Obyek wisata Lembah Perung, Dusun Perung, Desa Kerekeh, Kecamatan Unter Iwis, Kabupaten Sumbawa, menjadi tempat alternatif yang kian diminati. Setiap hari wisatawan lokal datang, selain sekedar melepas penat dan menghirup udara segar alam terbuka serta menikmati kelapa muda, Lembah Perung menjadi primadona para pemancing.
Lembah yang hanya berjarak 5 menit dari pusat kota Sumbawa ini menjadi salah satu titik kunjungan para ilmuwan dunia yang tergabung dalam Tim Kolaborasi Riset Russia-ASEAN-France. Sebelum ke Lembah Perung, Tim yang dikomandani Prof. Nataliya dari Moscow State University, Rusia ini, berkunjung ke Bendungan Mamak, Kecamatan Lape. Berlanjut ke Bendungan Batu Bulan dan mampir di Desa Pelat Kecamatan Unter Iwis.

Rektor Universitas Teknologi Sumbawa periode 2016–2020, Dr. Andy Tirta yang mendampingi Tim Ilmuwan memuji keindahan Lembah Perung. Menurutnya lokasi yang sudah mulai dikenal ini sangat cocok menjadi destinasi wisata. Selain tersedia embung dengan potensi ikan yang lumayan padat, suasananya pun sangat nyaman dan indah, karena didukung panorama yang menarik dan alami. “Jiwa ini terasa tenang saat kami berada di sini,” kata Mas Boy—sapaan tokoh milenial ini sembari menyeruput segarnya air kelapa muda.
Moeis Damhudji — pengelola Lembah Perung mengatakan bahwa sejak lama Lembah Perung merupakan lahan produktif dengan hasil pertanian terutama padi, tiga kali panen. Selain itu di Lembah Perung terdapat dua mata air yang masih terjaga. Namanya mata ai “Selaki” (mata air laki-laki) dan mata ai Sowai (mata air perempuan). Kesegaran semakin terasa karena di sekeliling lembah ini juga terdapat sungai yang cukup deras dan jernih. Ini menjadi salah satu hulu sungai di dalam Kota Sumbawa.
Di sebelah selatan lembah berdiri kokoh tebing yang menjulang tinggi. Diperkirakan tingginya mencapai 70 meter semakin menambah keindahan alamnya. Di bawah tebing inilah embung yang menjadi syurga para pemancing. Untuk mencapai lokasi mancing ini sangat mudah. Dari pusat kota hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 5 menit. Jalannya mulus dan beraspal licin layaknya jalan tol. Hanya ketika memasuki Dusun Perung sebagian beraspal sebagian lagi pengerasan. Segala jenis kendaraan bisa mencapai area itu.
Meski berada di dusun tapi area tersebut masuk dalam kawasan pengembangan kota. Jalan tembus sampai ke titik embung sudah dibuka dan ditata. Ketika memasuki kawasan embung, mata akan menikmati hamparan kebun sayur dengan berbagai tanaman hortikultura, setelahnya hutan jati yang tampak apik dan bisa direkomendasikan untuk camping ground. 50 meter sebelum mencapai embung, sejumlah baruga, menjadi tempat rehat melepas penat.
“Rencana ke depan, Lembah Perung akan kita kembangkan. Tentunya berkolaborasi dengan masyarakat setempat karena Lembah Perung bisa menjadi potensi ekonomi bagi Dusun Perung, Desa Kerekeh Kecamatan Unter Iwis, karena keberadaannya yang mulai dilirik wisatawan,” ungkap Muis Damhuji. (JN)
Komentar