KabarNTB, Mataram – Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengharapkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mendukung program pembangunan SDM dan kapasitas anak muda di Indonesia, khususnya NTB dan turut untuk berbicara mendorong pembangunan ke wilayah timur.
“Di NTB Kami punya program strategis dengan mengirim 1000 anak NTB keluar negeri, khususnya bidang science dan teknologi. Bukan karena kami punya banyak uang, bukan juga karena pendidikan disini tidak baik. Namun karena kami ingin merawat kebhinekaaan,” jelas Gubernur Zul saat menerima kunjungan kerja rombongan Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua I Komite III, Evi Apita Maya, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa 18 Februari 2020.
Kunjungan kerja Komite III DPD RI dalam rangka Inventarisasi Materi terkait Penyusunan RUU Perubahan atas UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
“Kami di NTB mengirim anak-anak muda ke luar negeri agar persatuan dan kesatuan itu dirasakan betul oleh mereka. Yang mereka rasakan saat ini, ketika sedikit saja nama Indonesia tergores, mereka akan bereaksi. Namun berbeda jika kita mengirim anak-anak muda ini ke Jawa, yang ada adalah mereka membentuk perkumpulan kesukuan lagi, bukan dalam bingkai memaknai keberagaman dan kebhinekaaan Indonesia,” lanjut Gubernur yang didampingi Sekda L Gita Ariyadi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur mengusulkan agar DPD dapat mendorong pembangunan kampus-kampus dan pemerataan pendidikan khususnya Indonesia Timur. “Memajukan Indonesia bagian timur adalah merawat kebhinekaan, terlebih dengan sistem seperti saat ini, rekan-rekan DPD semua harus memberi perhatian lebih dengan membangun kampus-kampus di timur,”.
“Misalnya anak-anak mau masuk sekolah kedinasan, ada 10 anak-anak di Timur yang memperoleh nilai 9, namun ketika tes ternyata ada 1000 anak-anak lain di jawa yang nilainya 10, ini tentu kondisi yang pahit,” jelasnya mencontohkan.
Ia mengusulkan mengusulkan agar sekolah-sekolah kedinasan juga bisa dibangun di luar jawa. “IPDN, sudah tidak lagi di Jawa Barat, ada di beberapa daerah. Coba dibayangkan jika STTD, STAN, STIS ada di semua daerah. Ini tentu akan mendorong integrasi antar anak bangsa, kebhinekaaan dan keberagaman yang kita inginkan,” sebutnya, sembari meminta Komite III untuk berbicara mendorong pembangunan ke wilayah timur.
“Jika tidak begitu, disintegrasi, keberagaman, kerukunan tidak ada artinya, karena tidak ada kesejahteraan,” tutupnya.(*)
Komentar