29 Maret di KSB : Pelaku Perjalanan 341, 8 ODP dari Malaysia, 2 PDP Semakin Membaik

KabarNTB, Sumbawa Barat – Jumlah pelaku perjalanan dari daerah pandemi corona dan luar negeri di Kabupaten Sumbawa Barat meningkat tajam dalam dua hari terakhir. Berdasarkan data Satgas antisipasi dan penganan wabah corona (Covid-19) Pemda Sumbawa Barat per hari Ahad 29 Maret 2020, jumlah pelaku perjalanan yang masih dalam status monitoring mandiri sebanyak 341 orang.

“Sebanyak 34 orang pelaku perjalanan ini sudah menyelesaikan masa monitoring mandiri (14 hari) dan dalam keadaan sehat. Sementara yang masih dalam monitoring, ketika mengalami gejala (demam dengan suhu tubuh 38 derajat keatas, batuk, pilek dan sesak nafas) baru dinyatakan sebagai ODP (orang dalam pemantauan),” ungkap juru bicara Satgas, H Tuwuh, dalam konferensi pers harian terkait penanganan wabah corona di media centre Satgas, di Taliwang, Ahad sore.

Juru Bicara Satgas antisipasi dan penangan Covid-19 KSB, H Tuwuh

sejak mulai dilaksanakannya pemeriksaan pada Februari lau, ungkap H Tuwuh, sudah tercatat sebanyak 446 orang diperiksa. “Yang terbanyak memang dalam dua minggu terakhir ini akibat arus mudik yang cukup tinggi, karena proses perkuliahan dan sekolah diliburkan. Hari ini saja (Ahad,red) tercatat sebanyak 89 orang pelaku perjalanan yang tiba di KSB,” jelasnya.

Salah satu diantara 341 orang pelaku perjalanan itu, berasal dari luar negeri. Haji Tuwuh menjelaskan, orang dimaksud berjenis kelamin perempuan, baru tiba dari Brunai Darussalam dan merupakan warga Tongo Kecamatan Sekongkang. “Orang bersangkutan tercatat hari ini dilaporkan oleh petugas Puskesmas. Tetapi yang bersangkutan dalam keadaan sehat, suhu tubuh normal dan tanpa keluhan. Tapi meski tidak berstatus OPD, yang bersangkutan tetap harus monitoring mandiri,” imbuhnya.

Data penanganan per 29 Maret 2020 di KSB

Ia menegaskan, butuh kerjasama semua pihak, mulai dari orang tua, RT, Kadus, Kades, Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan orang itu sendiri, agar para pelaku perjalanan ini tetap berada dirumah dan melaksanakan monitoring mandiri dengan bertanggungjawab. “Sementara Tim Satgas sendiri tetap memperketat pengawasan di pintu masuk KSB di Simpang Poto Tano. Semua yang masuk ke KSB diperiksa dan pengawasan berlangsung 24 jam,” imbuhnya.

Sementara untuk ODP sendiri, di KSB saat ini jumlahnya berkurang menjadi 30 orang. Yang telah menyelesaikan masa pemantauan sebanyak 25 orang. Dari 30 orang ODP itu, 8 orang diantaranya adalah orang yang datang dari luar negeri. “Kedelapan orang ini merupakan warga Brang Rea dan telah seminggu lebih tiba dari Malaysia. Mereka mengalami pilek biasa dan selalu dipantau oleh petugas kesehatan setiap hari,” jelasnya.

Sementara terkait dua orang pasien dalam pengawasan, satu orang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Manambai Abdul Kadir (RSMA) Sumbawa dan satu orang diisolasi mandiri di rumahnya di Kecamatan Sekongkang. “Kondisinya semakin membaik. Untuk yang dirujuk ke Sumbawa, sesuai informasi dari Direktur RSMA kondisinya baik, tinggal menunggu hasil lab saja, karena prosedurnya harus begiitu. Demikian pula yang diisolasi di Tongo, kondisinya juga sudah membaik dan tetap diawasi oleh petugas kesehatan,” demikian Haji Tuwuh.(EZ)

Komentar