PDP KSB yang Meninggal Positif Covid-19, Mata Rantai Penularan Masih Ditelusuri

KabarNTB, Sumbawa Barat – Pasien berinisial Sy, laki-laki, 63 tahun warga kelurahan Kuang Kota Taliwang, Sumbawa Barat berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia pada Sabtu pagi 18 April 2020 di Rumah Sakit Manambai Abdulkadir (RSMA) Sumbawa positif Covid-19.

Kepastian itu diumumkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, pada Ahad malam 19 April 2020. SY tercatat sebagai pasien nomor 65 NTB.

“Pasien nomor 65, an. Tn. SY, laki-laki, usia 63 tahun, penduduk Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien pernah kontak dengan orang sakit dengan gejala demam, batuk, pilek yang baru pulang dari Gowa Makassar dan Kota Mataram. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Pasien meninggal dunia tanggal 18 April 2020 setelah menjalani perawatan di RSUD H.L Manambai Abdulkadir Sumbawa,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas NTB, HL Gita Ariyadi dalam pernyataan resmi.

Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin (tengah) bersama wakil Bupati Fud Syaifuddin (kiri) dalam konfresnsi pers di Posko Gugus Tugas KSB, Ahad malam (19/4)

Bupati Sumbawa Barat, didampingi Wakil Bupati Fud Syaifuddin langsung menggelar konfrensi pers pada Ahad malam tadi di Posko Gugus Tugfas Penanganan Covid-19 Pemda KSB. Bupati menjelaskan, Gugus Tugas KSB saat ini sedang berupaya menemukan mata rantai penularan kasus positif dimaksud.

Bupati mengakui dari hasil penelusuran, Almarhum sempat ada kontak dengan salah satu dari lima orang cluster Gowa yang ada di KSB. Kelima orang cluster Gowa ini sudah menjalani rapid test dan salah satu diantaranya dengan hasil reaktif dan sekarang sedang diisolasi di fasilitas isolasi terpusat di Rusunawa Belisung Kelurahan Menala. Namun hasil swab pertama cluster Gowa yang pernah kontak dengan Almarhum SY, negatif (masih satu kali swab lagi).

“Tetap mata rantai ini harus kita temukan. Cluster Gowa yang pernah kontak, misalnya negatif. Anaknya (anak almarhum SY) non reaktif (berdasarkan hasil rapid test), kan tidak menutup kemungkinan dia terpapar di tempat lain. Ini yang menjadi tugas besar kita, bagaimana agar kita bisa mendapatkan mata rantai itu,” jelasnya.

Selain 12 orang keluarga Almarhum SY yang telah lebih dulu diisolasi, Bupati mengungkap bahwa ada 26 orang lagi yang pernah kontak langsung dengan Almarhum, yang telah ditemukan oleh Gugus Tugas KSB. Seluruh orang yang pernah kontak ini akan di-rapid test dan diisolasi.

“Jadi kami minta kepada masyarakat yang pernah kontak langsung dengan Almarhum dan belum terdata oleh gugus tugas, untuk segera melapor ke Posko Gugus Tugas atau ke fasilitas kesehatan terdekat,” timpal Wakil Bupati Fud Syaifuddin yang mendampingi bupati.

Bupati dan Wabup meminta masyarakat KSB tetap tenang dan tidak panik, namun tetap waspada dengan melaksanakan anjuran pemerintah untuk tetap memakai masker, menjaga jarak (social distancing), rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan mengurangi aktifitas di luar rumah.(EZ)

Komentar