KabarNTB, Sumbawa Barat – Warga di Batu Ble, Lingkungan Balisung, Kelurahan Menala, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menolak rumah susun sewa (Rusunawa) yang terletak dekat pemukiman mereka dijadikan lokasi isolasi terhadap 8 orang pemilik riwayat kontak langsung dengan IA (16 tahun) yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona virus desease (Covid-19) yang meninggal dunia di ruang isolasi RSUP Manambai Abdul Kadir pada Ahad dini hari 5 April 2020.
Warga setempat, pada Senin siang 6 April 2020, sempat mendatangi lurah Menala, serta Camat Taliwang dan meminta petugas untuk memindahkan 8 orang yang saat ini berstatus kontak erat resiko rendah itu ke tempat lain.
“Tidak ada pemberitahuan kepada kami sebagai warga disini sebelumnya. Kami tahu bahwa Rusunawa itu dijadikan tempat isolaso kemarin sore karena melihat mobil membawa orang dengan dikawal Polisi dengan mobil patroli masuk ke area Rusunawa,” ungkap Saparuddin, perwakilan warga setempat di Batu Ble Balisung.
Menurut Saparuddin, lingkungan tempat tinggalnya yang dihuni 70 KK, selama ini merupakan lingkungan yang sehat dan tidak pernah terjadi wabah penyakit menular.
“Karena itu kami sebagai warga khawatir dengan munculnya wabah corona ini. Warga menjadi tidak tenang. Bahkan anak-anak sampai tidak pergi mengaji. Disini area steril, jangan sampai area ini menjadi kuning atau merah,” beber Saparuddin bersama puluhan warga lain yang ditemui Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemda KSB dinl rumah salah satu pemuka masyarakat setempat.
Meski sempat diberi pengertian oleh Lurah Menala dan Camat Taliwang, namun warga tetap bersikukuh meminta agar ke-8 orang yang diisolasi itu dievakuasi ke lokasi lain yang jauh dari pemukikan penduduk. Camat Taliwang terpaksa melaporkan hal itu ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 KSB. Selang beberapa waktu kemudian, Tim dari Gugus Tugas yang terdiri dari Asisten Tata Praja Setda KSB, Kepala Dinas Kesehatan yang sekaligus merupakan juru bicara gugus tugas dan Direktur RSUD Asy Syfa bersama sejumlah petugas dari Kepolisian dan TNI tiba di lokasi.
Juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Pemda KSB, H Tuwuh dan Direktur RSUD Asy Syfa dr Carlof Sitompul langsung memberi penjelasan kepada masyarakat. Mereka meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena 8 orang yang sedang diisolasi di Rusunawa Belisung tidak dalam kondisi terjangkit virus corona. Karantina dilakukan sebagai upaya antisipasi dan kewaspadaan karena mereka sebelumnya pernah terlibat kontak dengan pasien berstatus PDP yang meninggal.
“Jadi mohon pengertiannya. Saudara kita yang dikarantina itu tidak sakit. Kita antisipasi saja karena sebelumnya mereka ada kontak langsung dengan PDP. Dan itu kepastiannya belum bisa kita simpulkan apakah positif atau negatif (Covid-19) karena masih harus menunggu hasil lab,” jelas H Tuwuh.
Ia juga menjelaskan proses penularan virus corona kepada warga. Setelah mendengar penjelasan Kadikes dan Direktur RSUD Asy Syfaf, warga akhirnya menerima dan meminta selama proses isolasi diterapkan penjagaan yang ketat.
Rusunawa Balisung sendiri terletak sekitar 200 meter di bagian belakang pemukiman warga Batu Ble dengan jalur akses tersendiri. Pantuan KabarNTB pada Senin siang, Rusunawa tersebut nampak lengang. Hanya ada dua orang petugas dari TNI dan Kepolisian yang terlihat berjaga di pintu depan Rusunawa.(EZ)
Komentar