Tiga Gili di KLU Kembali Dibuka, Pelaku Pariwisata Gembira

KabarNTB, Lombok Utara – Pemerintah kembali membuka destinasi wisata Tiga Gili (Gilir Trawangan, Gili Air dan Gili Meno) di Kabupaten Lombok Utara (KLU) secara bertahap. Pembukaan kembali destinasi wisata andalan NTB itu disambut gembira oleh para pelaku pariwisata.

“Dibukanya kembali “kampung dunia” ini tentu akan menghidupkan entitas pariwisata yang sempat mati suri akibat pandemi Covid-19,” ujar Owner Trawangan Cottages, Darmawan, Sabtu 13 Juni 2020.

Ia mengaku sangat gembira dengan dibukanya kembali wisata Tiga Gili. Namun demikian wisatawan yang datang tentu harus menerapkan protokol Covid-19 untuk keamanan dan kenyamanan bersama. “Saya berharap penerapan protokol kesehatan tetap diterapkan, sebisanya ini diberlakukan ketat pengawalan oleh petugas selama Covid-19 masih ada,” tutur Darmawan.

Salah satu sudut Gili Trawangan (foto; tripsavvy.com)

Sebagai pelaku pariwisata Darmawan mengaku tetap optimis destinasi wisata ini bisa bangkit lagi mengingat Tiga Gili ini memang tetap menjadi incaran pelancong dunia. “Awal Juni sudah ada tamu yang masuk dan mereka merasa nyaman saja di sini. Mereka yang datang tentu sudah ada surat rekomendasi kesehatan dari Rumah Sakit atau Pukesmas,” terangnya.

Sementara itu Ramdan Hadi, pengelola parkir di area Bangsal mengatakan, dirinya optimis usaha perparkiran akan kembali hidup. Karena dampak dari pandemi selama tiga bulan terakhir berimbas pada pendapatan dari jasa parkir yang sangat minim. “Tiga bulan ini pemasukan dari parkir mobil atau motor jauh berkurang, bahkan hingga 95 persen,” ungkapnya.

Biasanya area parkir motor yang bisa menampung 500 motor dan puluhan mobil bila dihitung harian dengan kondisi normal bisa tembus Rp. 1 juta. “Namun di masa sulit ini malah pernah saya dapat hanya 1.000 rupiah saja sehari,” lanjutnya.

Karena itu, setelah mendengar kabar akan dibukanya kembali Tiga Gili di era new normal ini, ia sangat optimis usaha masyarakat akan kembali hidup. Menurut Hadi dampak pandemi Covid-19 dirasanya lebih parah dampaknya daripada bencana gempa tahun 2018 lalu. “Karena itu saya tersenyum saat mendengar Tiga Gili ini dibuka. Karena di sinilah kami bisa hidup” tutupnya.(NK)

Komentar