KabarNTB, Sumbawa — Lapas Klas IIA Sumbawa menjalin kemitraan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumbawa untuk memperkuat pengawasan dan kemitraan antar kedua lembaga.
Kemitraan itu ditunjukkan dalam kegiatan Media Gathering yang dilaksanakan di Lapas Klas IIA Sumbawa pada Rabu 15 juli 2020. Kegiatan tersebut dihadiri Ketua PWI Cabang Sumbawa Jamhur Husain dan sejumlah insan pers baik media televisi, cetak maupun online yang ada di Kabupaten Sumbawa.
Kepala Lapas Klas IIA Sumbawa, Muhammad Fadli, didepan awak media menjelaskan, kegiatan media gathering dilaksanakan semata-untuk membangun komunikasi antara jajaran Lapas dengan media dan insan pers.

“Menginggat selama ini yang terekpose yang berkaitan dengan Lapas hanyalah berita miring saja, akan tetapi sesungguhnya masih banyak keberhasilan dan kemajuan yang seharusnya dipublikasikan dan disebarkan kemasyarakatan belum sama sekali terekspose,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Lapas sebagai salah satu syistem dalam penegakan hukum, mesti dibarengi dengan pengawasan. Dalam konteks ini peran media sangatlah penting, agar kinerja di Lapas sendiri bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan. “ Kita menjalin kemitraan dengan insan pers sudah tentu sangat penting sekali dalam mengekpose kegiatan baik positif maupun negatif yang ada di Lapas ini sebagai bentuk pengawasan kinerja,”.ucapnya.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Lapas Sumbawa, sambung Fadli, telah melaksanakan asimilasi rumah, atau merumahkan sekitar 166 warga binaan untuk mencegah penumpukan didalam Lapas, termasuk tidak menerima tahanan titipan atau A3 lagi.
Untuk diketahui, kapasitas ideal daya tampung tahanan di Lapas Sumbawa berkisar di angka 250 orang. Namun jumlah yang ada saat ini sudah melebihi (over kapasitas) dengan jumlah warga binaan mencapa 623 orang.
Dengan jumlah tersebut, meski telah dicoba untuk merumahkan sebagian warga binaan, namun pihaknya, kata Kalapas, belum bisa menerapkan protokol covid-19 di Lapas lantaran faktor over kapasitas tersebut.
“Namun demikian kami terus berusaha melalui berbagai solusi termasuk, mencegah intraksi dengan orang luar, termasuk pengunjung tidak diperbolehkan lagi masuk kedalam atau diganti dengan pola online melalui sistem video call antara pihak keluarga dengan tahanan yang ada di dalam Lapas,” bebernya.
“Upaya – upaya tersebut tetap kami lakukan agar Lapas Sumbawa bisa terbebas dari covid-19. Syukur Alhamdulillah di Lapas Sumbawa hingga saat ini tidak ada yang terkontaminasi corona,” demikian Fadli.(JK)
Komentar