KabarNTB, Sumbawa Barat – Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB mengumumkan penambahan 26 kasus positif baru per hari Kamis 01 Oktober 2020.
Dari jumlah tersebut, 2 orang diantaranya berasal dari Kabupaten Sumbawa Barat.
“Pasien nomor 3346, an. AH, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Desa Pototano, Kecamatan Pototano, Kabupaten Sumbawa Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram,”.
“Pasien nomor 3347 an. YJ, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Desa Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram,” ungkap Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, HL Gita Ariadi dalam pernyataan resmi Kamis malam.
Selain 2 positif baru, hari ini juga ada 1 pasien positif dari KSB yang dinyatakan sembuh.
“Pasien nomor 3339, an. EA, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Desa Bukit Damai, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat,” imbuh Gita Ariadi.
Pasien sembuh ini merupakan salah satu dari dua pekerja tambang Batu hijau yang sehari sebelumnya (30 September) diumumkan positif covid-19 oleh Gugus Tugas NTB.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumbawa Barat, H Tuwuh, membenarkan bahwa dua positif baru Covid-19 dari KSB merupakan pekerja di tambang Batu Hijau yang dikelola PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT), yang sedang menjalani karantina di Kota Mataram.
“Ya benar. Kami berkoordinasi terus dengan provinsi karena mereka tidak melalui pemeriksaan di KSB, termasuk melaksanakan karantina secara mandiri di Mataram. Kami minta AMNT juga untuk berkoordinasi dengan Provinsi. Jadi masukan kami ke Provinsi untuk membuat kolom khusus (dalam pelaporan) karena penanganannya mandiri,” ujar Haji Tuwuh, yang dihubungi via sambungan telepon Kamis malam.
Selain itu, Haji Tuwuh juga menyatakan pihaknya akan mendalami data-data para pekerja dimaksud, termasuk sejak kapan berada di Mataram dan ada tidaknya kontak erat mereka di KSB untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
“Pointnya bahwa yang bersangkutan ini (pasien positif) tidak berada di KSB,” timpalnya.
Sementara Manager Head of Coorporate Comunication PTAMNT, Kartika Octaviana, yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah karyawan yang baru saja menyelesaikan field break (cuti lapangan). Sebelum masuk ke Batu Hijau mereka melakukan karantina dan selama karantina dilakukan beberapa kali tes.
“Karyawan yang masuk Batu Hijau adalah hanya mereka yang dinyatakan secara fisik sehat dan negatif COVID-19,” ujar Kartika Octaviana melalui pesan Whatsap.
Ia menegaskan, pelaporan dan tindak lanjut terkait kasus positif COVID-19 sudah dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan pemerintah. Karyawan yang positif tetap berada di fasilitas isolasi dengan pengawasan ketat. “Kami juga memiliki kerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi jika timbul gejala tertentu yang perlu ditindaklanjuti,” imbuhnya.
Kartika Octaviana juga menyatakan, PTAMNT melaksanakan protokol pencegahan dan penanganan COVID-19 secara ketat untuk melindungi kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan dan mitra bisnis mereka.
“Karantina selama 14 hari bagi karyawan yang baru kembali dari cuti lapangan (field break), tamu perusahaan di fasilitas isolasi di Mataram adalah salah satu pertahanan terdepan untuk menjaga Batu Hijau dari resiko penyebaran COVID-19,” tandasnya.
Dengan adanya penambahan 2 kasus baru positif ini, maka sampai dengan 01 Oktober 2020, total jumlah pekerja tambang Batu Hijau yang positif Covid-19 sebanyak 4 orang, dengan rincian 1 orang sudah sembuh dan 3 orang masih positif dan sedang menjalani karantina terpusat di Mataram.
Sementara total positif Covid-19 di KSB sendiri sampai dengan Kamis, sebanyak 44 orang dengan rincian36 orang sembuh, 1 masih dirawat, 4 orang masih karantina dan 2 orang meninggal dunia.(EZ)
Komentar