Danrem Silaturahmi dengan Tokoh FPI dan Warga Karang Taliwang Terkait Penurunan Baliho HRS

KabarNTB, Mataram – Danrem 162/WB, Brigjend Czi Ahmad Rizal Rhamdani menggelar kegiatan silaturrahmi bersama Tokoh FPI dan tokoh masyarakat Desa Karang Taliwang Cakranegara Kota Mataram, Selasa malam 24 November 2020. Silaturahmi itu dilaksanakan berkaitan dengan penurunan Baliho Habib Rizieq Shihab (HRS) pada Ahad 22 November 2020.

Sebelumnya, Danrem menggelar pertemuan yang diawali Briefing Danrem kepada Dandim 1606/Lobar, Kasi Intel Kasrem 162/WB, Pasi Intel Kodim 1606/Lobar, Dantim Intel Kodim 1606/Lobar dan Danramil Cakranegara di Makodim 1606/Lobar tentang upaya penggalangan/mediasi untuk menurunkan Baliho Habib Rizig Sihab yang ada di desa Karang Taliwang Kecamatan Cakranegara.

Kegiatan penurunan baliho itu sempat viral di media sosial karena tanpa adanya sosialisasi dan diturunkan secara paksa yang akhirnya menimbulkan perlawanan dan penolakan dari pihak Masayarakat Cakranegara.

Danrem 162/WB, Brigrjend Czi Ahmad Rizal Rhamdani didampingi para tokoh FPI dan Tokoh Masyarakat Karang Taliwang, memberi keterangan Pers usai silaturahmi

Dalam silaturahmi itu, dihasilkan kesepakatan bersama dengan tokoh FPI dan masyarakat Karang Taliwang bahwa baliho Habib Rizieq Shihab yang masih terpasang akan diturunkan dengan sukarela oleh warga. Selain itu jajaran Korem 162/WB bersama masyarakat Karang Taliwang akan menggelar kegiatan Baksos dan Karya Bakti pembersihan lingkungan Kampung.

“Bapak Danrem datang dengan baik maka apa yang menjadi keputusan akan kami laksanakan dan kami akan patuh dengan hukum,” ujar Ketua FPI NTB, H. Makmun Moerad, sembari menyampaikan terimakasih kepada Danrem 162/WB atas kedatangannya untuk bersilaturrahmi dengan tokoh FPI dan Masyarakat Karang Taliwang.

Terkait kejadian penurunan Baliho, H. Makmun Moerad mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik sejak awal seperti yang dilakukan Danrem 162/WB serta jajarannya dengan silaturahmi sekaligus musyawarah mufakat.

“Seandainya baleho di pinggir jalan tidak diperbolehkan maka kami izin akan memasang baleho di Masjid. Permasalahan di Jakarta seharusnya tidak di bawa ke NTB apalagi saat ini sedang dalam pelaksanaan pilkada,” ungkapnya.

Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengawali sambutannya dengan mengajak seluruh peserta silaturahmi untuk bersama-sama membaca surat Al-Fatihah agar selalu dalam lindungan Allah SWT.

Danrem mengungkapkan, awal masuk ke Lombok pertama kali yang dilaksanakan adalah menyambangi para tokoh Desa Karang Taliwang termasuk tokoh-tokoh FPI NTB sebagai prioritas untuk menjalin silaturahmi.

“Kami jajaran Korem sering melaksanakan kegiatan bersama baik di Masjid Karang Taliwang maupun dirumah warga, dengan berbagai kegiatan Sosial dan lainnya guna mencipatakan situasi kondusif Desa Karang Taliwang karena Desa Karang Taliwang dulu sering terjadi perang antar kampung dan menjadi permasalahan utama di Lombok dan menjadi desa Binaan Prioritas Jajaran Korem 162/WB,” ungkapnya.

Danrem juga meyakinkan warga bahwa Jajaran Korem 162/WB akan selalu hadir dan membantu kegiatan warga masyarakat Karang Taliwang.

Berkaitan dengan permasalahan pemasangan Baleho Habib Rizieg Sihab di Desa Karang Taliwang, Danrem mengatakan dari Jajaran Korem 162/WB akan tetap melaksanakan musyawarah dan mufakat agar tidak ada upaya paksa atau bahkan terjadinya benturan dengan Masyarakat.

“Karena kami Prajurit TNI adalah Prajurit yang lahir dari Rakyat dan untuk Rakyat,” ungkapnya.

Selain itu, demi menjaga kondusifitas wilayah dan menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak, Ia meminta masyarakat Karang Taliwang berkenan untuk menurunkan secara sukarela baleho/benner Habib Rizieg dan digantikan dengan baleho/ banner kegiatan rutin pengajian warga Karang Taliwang.

“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada para Tokoh dan Masyarakat Karang Taliwang yang berkenan secara sukarela menurunkan baleho Habib Rizieg Sihab,” ucapnya.

Sementara Kepala Lingkungan Karang Taliwang juga menyampaikan apresiasi atas pendekatan secara kekeluargaan yang dilakukan pihak TNI khususnya Korem 162/WB.

“Kami segenap warga Karang Taliwang pada intinya bisa mengerti bahwa penurunan Baliho tersebut memang harus dilaksanakan semata-mata untuk kebaikan dan ketentraman serta kondusifitas warga khususnya apalagi menjelang Pilkada.” katanya.(NK)

Komentar