KabarNTB, Sumbawa – Pasangan calon bupati – wakil bupati Sumbawa, Jarot – Mokhlis berkomitmen akan mendorong dan memfasilitasi dunia pendidikan. Sehingga, tidak ada lagi anak yang tidak bisa sekolah, atau wajib belajar 9 tahun dapat terwujud.
Calon Wakil Bupati, Mokhlis, menerangkan, kualitas pendidikan dan motivasi belajar anak di Kabupaten Sumbawa masih rendah dan harus terus ditingkatkan. Saat ini angka rata-rata lama sekolah di kabupaten Sabalong Samalewa ini sekitar 7,91 tahun atau equifalen 8 tahun saja, atau rata-rata kelas 2 SMP sudah putus sekolah. Karena itu Haji Jarot berkoitmen untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang bermuara ke peningkatan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Sumbawa.
”Komitmen kami terhadap dunia pendidikan itu pasti karena tidak bisa tidak, urusan pendidikan ini adalah urusan wajib demikian juga urusan kesehatan, sehingga kami akan berkolaborasi dengan pusat karena ini penting,” tegas Mokhlis di Sumbawa, Jumat 20 November 2020.
Demikian juga pemuda yang telah meraih gelar sarjana S1, masih banyak yang belum bisa mengembangkan dirinya. Walaupun berbekal ijazah perguruan tinggi, hanya beberapa orang saja yang dapat berkembang. Mereka masih butuh pelatihan agar menjadi tenaga yang trampil dan siap kerja.
Karena itu Mokhlis bersama calon Bupati Haji Jarot berjanji akan berusaha melengkapi fasilitas untuk menunjang dunia pendidikan sehingga tidak ada lagi anak yang tidak sekolah atau putus sekolah.
“Kami punya network, bukan saja anggaran dari APBD yang akan kita gunakan untuk menunjang program kita nantinya tetapi Insya Allah dari sponsosr ship, dari dalam dan luar negeri akan dapat menyambungkan dana sehingga pendidikan anak-anak di Sumbawa semakin maju,” ujarnya.
Peningkatan kualitas pendidikan, tambahnya, akan mempunyai effect besar bagi daerah sehingga menjadi motor pembangunan di Sumbawa.
“Kalau banyak orang pintar di Sumbawa maka daerah ini akan terus maju dan berkembang dengan ide-ide baru yang berkualitas,” katanya.
Selain kualitas pendidikan, nasib tenaga pendidik atau guru honorer juga menjadi concern pasangan nomor urut 5 itu. Masih banyak Guru honorer yang belum mendapat insentif yang layak dan masih mencari penghasilan tambahan ditempat lain sehhingga kualitas pendidikan yang mereka berikan menjadi rendah. Jarot-Mokhlis berkomitmen dan berjanji akan memberikan SK Bupati kepada guru honorer yang selama ini telah mengabdi. Ini sebagai payung hukum dan motivasi agar para guru honorer ini dapat memberikan pendidikan yang maksimal.
“Kasian para guru honorer yang belum mendapat SK ini menerima gaji seadanya. Ini juga sebagai rasa kepercayaan kepada mereka agar semangat mengajar,” demikian Mokhlis.
Sementara itu, Calon Bupati Haji Jarot, memberikan angin segar kepada masyarakat Sumbawa dalam bidang kesehatan. Jika menjadi Bupati Sumbawa, ia akan melengkapi fasilitas kesehatan sehingga masyarakat tidak lagi periksa kesehatannya di luar Sumbawa.
“Seperti contoh jika masyarakat ingin cuci darah, di Sumbawa belum ada dan harus ke Sumbawa Barat, nah kenapa tidak kita adakan alatnya di sini agar warga bisa mencuci darah di sini,” kata Jarot.(JK/*)
Komentar