KabarNTB, Sumbawa – Kabupaten Sumbawa, kini memiliki sekolah menengah kejuruan (SMK) Borsya Telekomunikasi (BSTel) yang khusus menyiapkan tenaga terampil di bidang infrastruktur telekomunikasi. SMK yang dibangun oleh pengusaha muda asal Sumbawa, Boris Syaifullah melalui Borsya Foundation itu akan menerima sekitar 60-an siswa baru pada Tahun Ajaran 2021/2022.
Para calon siswa yang akan menuntut ilmu disekolah dimaksud juga diberi kemudahan untuk mengakses program beasiswa penuh yang disiapkan pihak yayasan.
“Kita sesuaikan dengan kapasitas gedung yang kita bangun saat ini. Mungkin sekitar 66 orang, Insyaallah gelombang pertama diupayakan beasiswa,” kata Ketua Borsya Foundation, Boris Syaifullah, kepada wartawan usai memberi materi pada Seminar Nasional bertajuk “Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia Timur” di Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Kamis 12 Nopember 2020.
Dikatakan Boris—akrab pengusaha sukses yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Apnatel Indonesia, kehadiran SMK BSTel ini untuk menjawab kebutuhan pasar di bidang telekomunikasi. Saat ini PT Telkom Akses dan seribuan mitra bisnisnya kesulitan mendapatkan sumberdaya manusia yang berkompeten dan bersertifikasi serta sesuai standard yang dibutuhkan.
Sebagai gambaran, perusahaan telekomunikasi yang tergabung dalam Apnatel membutuhkan sekitar 500 orang setiap tahunnya. Selama ini Telkom Akses berjibaku untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan. Bahkan penyiapan SDM ini menjadi salah satu program dari Apnatel pusat.\
“Menjawab kekurangan tenaga infrastruktur telekomunikasi bukan hanya di Indonesia Timur tapi seluruh Nusantara, Borsya Foundation membangun SMK BSTel,” ungkap Boris.
Ia mengakui cukup banyak perguruan tinggi bidang telekomunikasi seperti Telkom University. Namun yang dilahirkan bukan orang siap kerja melainkan orang yang memiliki otak yang luar biasa, seperti para ilmuwan, doktor, dan professor. Sementara SMK BSTel ini akan melahirkan teknisi atau orang yang memiliki skill yang siap diterima pasar kerja.
“Biarlah Telkom Akses dan mitranya memikirkan akses telekomunikasi, dan kami dengan SMK BSTel ini yang memikirkan teknisinya untuk menyelesaikan infraktruktur telekomunikasi dalam mengatasi daerah-daerah blank spot di seluruh tanah air termasuk Kabupaten Sumbawa,” pungkasnya.(JK)
Komentar