Sebentar Lagi Panen Serentak, Bulog Diminta Intens Awasi Harga Gabah

KabarNTB, Sumbawa Barat — Komisi II DPRD Sumbawa Barat berharap Perum Bulog  terus melakukan pemantauan harga gabah di Sumbawa bara. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan pembelian gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). 

“Kami apresiasi apa yang sudah dilakukan Bulog selama beberapa pekan terakhir. Terutama bagaimana mengamankan harga gabah petani sesuai HPP,” ujar  Ketua Komisi II DPRD Sumbawa Barat, Aheruddin Sidik, Kamis 04 Maret 2021.

Aher mengakui Bulog telah hadir di Sumbawa Barat saat petani memasuki musim panen. Hanya saja, cakupan wilayah atau areal panen baru di satu atau beberapa kecamatan.

Petani sedang melakukan panen padi. Bulog diminta tetap intens melakukan pengawasan agar harga jual gabah tetap sesuai HPP (foto: ist)

Saat ini baru petani Kecamatan Brang Rea dan beberapa kecamtan lain yang memasuki musim panen. Dalam satu atau dua minggu ke depan, baru mayoritas kecamatan di KSB memasuki musim panen.

“Nah tidak ada salahnya, Bulog bersama dinas tehnis terus melakukan pemantauan dan pengawasan,” harapnya.

Politisi PKPI ini juga berharap, dinas tehnis, terutama Dinas Pertanian dibantu Dinas Perdagangan juga intensif membangun komunikasi dengan Bulog dan intens turun ke lapangan.

“Alhamdulillah, sejauh ini harga beli gabah petani, terutama di wilayah Brang Rea relatif masih baik, karena Bulog sendiri yang turun. Tapi itu baru di satu kecamatan, sementara kecamatan lain belum. Jadi mesti ada diantisipasi agar ketika panen serentak di kecamatan lain, harganya tetap sesuai HPP,” imbuhnya.

Keberadaan penyuluh pertanian yang bersentuhan langsung dengan petani juga disentil agar lebih dimaksimalkan perannya oleh dinas tekhnis. “Peran penyuluh akan lebih efektif untuk mensosialisasikan ke petani tentang standar kualitas yang harus dipenuhi, seperti kadar air dan lain sebagainya. Sehingga tidak ada alasan gabah produksi mereka tidak dibeli sesuai HPP,” urainya.

“Jangan sampai petani hanya diberitahukan soal HPP, tapi standar gabah untuk dibeli sesuai HPP tidak. Nanti bisa menimbulkan polemik baru, ini yang harus diantisipasi,” tandasnya, sembari memastikan Komisi II siap membantu dan jika diperlukan ikut turun mendampingi sampai tingkat petani.(EZ)

Komentar