KabarNTB, Sumbawa Barat – Murembang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Tahun 2021 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022 tingkat kabupaten secara resmi digelar, Rabu 31 Januari 2021. Agenda tahunan untuk persiapan program tahun berikutnya itu dibuka secara resmi oleh Bupati KSB, HW. Musyafirin.
Dalam laporan Bappeda Litbang yang disampaikan Asisten Perekonomian Pembangunan Setda KSB, Amar Nurmansyah menyatakan, tahapan pelaksanaan kegiatan Musrembang tahun ini sebelumnya telah digelar berjenjang. Mulai dari tingkat desa, pra Muserembang dan Musrembang kecamatan hingga Rakor forum OPD (organisasi perangkat daerah).
“Kegiatannya sudah mulai sejak awal tahun dan terakhir digelar forum OPD yang bisa kita selesaikan pada 26 Maret lalu,” terangnya.
Dari seluruh tahapan itu, Bappeda Litbang mencatat banyaknya usulan yang telah diajukan oleh 8 kecamatan. Amar menyampaikan, pada pra Musrembang Kecamatan total usulan dari desa/kelurahan yang dihimpun masing-masing kecamatan sebanyak 181 usulan dengan total anggaran Rp 157.851.000.000. Usulan itu kemudian dikerucutkan lagi di Musrembang Kecamatan hingga akhirnya tersisa 162 usulan dengan biaya Rp 105.997.000.000. “Ini masih akan difinalisasi nantinya lewat Musrembang kabupaten yang kita laksanakan hari ini,” timpalnya.
Selanjutnya Amar melaporkan, kegiatan Musrembang kali ini terdapat perbedaan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Di mana prosesnya telah berbasis aplikasi sehingga tiap usulan yang nantinya akan masuk dalam menu program tahun 2022 mendatang dapat diakses luas oleh publik melalui laman resmi pemerintah KSB. “Semua data tahapan dan usulan hingga finalnya nanti kita masukkan dalam aplikasi SIPD juga. Dan bagi masyarakat bisa mengaksesnya lewat laman bappedalitbangksb.com emusrembang. Jadi pak bupati tahun ini kita sudah sepenuhnya menggunakan aplikasi,” papar Amar.
Bupati KSB, HW Musyafirin, dalam sambutannya mengapresiasi langkah yang telah ditempuh Bappeda Litbang pada Musrembang kali ini. Ia mengatakan, penyusunan program daerah sudah selayaknya ditata sedemikian rupa dan transparan dengan memanfaatkan teknologi. “Dulu usulan itu kadang tidak masuk secara formal. Bisa lewat mana saja. Tapi dengan pakai aplikasi semuanya teratur dan transparan ke publik,” sebutnya.
Bupati melanjutkan, ke depan program daerah harus benar-benar fokus pada agenda upaya pemulihan daerah di seluruh sektornya akibat dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. “Sesuai temanya ‘memantapkan pemulihan daerah dampak Covid-19. Semua program harus dirancang ke sana,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, bupati pun menyitir beberapa program skala prioritas Pemprov NTB yang sempat disampaikan oleh kepala Bappeda NTB, H. Amry Rakhman yang turur hadir dalam acara pembukaan. Menurut orang nomor satu KSB ini dari 17 skala priorutas yang tertuang dalam RPJMD NTB 2019-2023, beberapa diantaranya telah dimulai KSB sejak lama. Bahkan dibanding kabupaten/kota lainnya di NTB, KSB lebih baik. Contoh zero waste, terus disertivikasi kegiatan ekonomi masyarakat itu sudah kita laksanakan lewat berbagai program pemberdayaan,” bebernya.(EZ)
Komentar