KabarNTB, Sumbawa Barat – Ikatan Remaja Masjid Dusun Bree Desa Sapugara Bree (DSB), Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat memeriahkan suasana bulan suci Ramadhan dengan menggelar kegiatan ‘Festival Ramadhan 1442 H’. Kegiatan yang disupport penuh oleh Pemerintah Desa Sapugara Bree itu diisi dengan berbagai kegiatan lomba yang diikuti oleh anak-anak dan para remaja.
Festival Ramadhan Desa Sapugara dibuka secara resmi pada Selasa malam, 26 April 2021. Ratusan masyarakat, anak-anak dan para remaja terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Perwakilan dari, Ikatan Dai Indonesia Kabupaten Sumbawa Barat juga turut hadir.
“Kegiatan ini sebagai upaya untuk membentuk manusia yang berakhlaqul qorimah, memperkuat ukhwah Islamiyah dan membentuk karakter mental generasi muda dalam menyongsong perkembangan zaman sesuai dengan identitas sebagai masyarakat desa santri, berakhlak, aktif dan kreatif mesti ditengah wabah Covid19,” ungkap Ketua Panitia Festival, Febri Kurniawan.
Selain itu, kata Febri, kegiatan tersebut merupakan upaya mensyiarkan agama dan mempererat silaturahmi antar masyarakat agar tetap kuat dan bersatu melawan pandemi Covid19. Sehingga sendi-sendi kehidupan spiritual, sosial dan ekonomi tetap bisa berjalan meski dalam keterbatasan.
“Wabah Covid 19 mengajarkan kita untuk selalu membangun Ukhwah Islamiyah dalam peradaban umat yang telah terkikis oleh perubahan zaman. Maka peran pemuda sangat dibutuhkan dalam mengembangkan tatanan kehidupan bermasayarakat khususnya di kalangan remaja dan anak-anak usia sekolah,” imbuhnya.
Kegiatan festival diisi dengan lomba hafalan ayat-ayat pendek, lomba adzan, lomba puisi islami dan beberapa lomba lainnya yang diikuti sekitar 70 peserta.
Kepala Desa Sapugara Bree, Andi Subandi, mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Ikatan Remaja Masjid Dusun Bree Desa Sapugara Bree sebagai upaya menumbuh kembangan semangat remaja dan anak – anak untuk terus belajar dan berbenah menyongsong perubahan zaman dan memeperkuat jati diri sebagai generasi Islam yang cerdas dan berahlaqulkarimah.
“Kalau kita tidak mulai dari sekarang kita akan ketinggalan dalam segala bidang, khususnya di bidang Keagaaman. Maka pembentukan mental anak – anak adalah solusi yang tepat dalam membangun karakter Islami sehingga dapat terhindar dari segala macam penyakit masyarakat misalnya Narkoba dan lainnya,” kata Andi.
Ia menambahkan bahwa Pemuda adalah garda terdepan dalam membangun desa. Maka peran pemuda sangat penting dalam memembentuk karakter ummat. “Sehingga sangat perlu kegiatan seperti ini di selenggarakan setiap tahun. InsyaAllah kami akan tetap mendukung, selama kegiatan itu positif,” ucapnya.
Kades muda yang telah mencetak berbagai prestasi itu menyatakan, dengan ditetapkannya Desa Sapugara Bree sebagai Desa Santri oleh Pemerintah Daerah, maka seluruh komponen masyarakat dan pemerintah desa bertanggungjawab dalam mengamalkan dan menjaga nilai-nilai islami untuk diterapkan di tengah masyarakat terutama pada generasi muda.
“Nilai – nilai Islami harus tetap dipertahankan dan ditanamkan sejak dini kepada anak dan generasi muda. Ini penting karena pengaruh globalisasi yang begitu dahsyat saat ini bisa menimbulkan keterpurukan generasi jika mereka tidak dibentengi dengan nilai-nilai dan pengetahuan agama yang kuat,” tandasnya.
Ia mengapresiasi inisiatif Pemuda DSB, dalam berkarya dan berkonribusi untuk pembangunan masyarakat yang berkarakter Islami, aktif dan kreatif dalam menghadapi perkembangan revolusi 4.0 di tengah pandemi. “Peran generasi muda untuk menangkal berita- berita Hoaks juga sangat penting agar bisa tercipta suasana tenteram dan damai di masyarakat selama bulan suci Ramadhan,” tutupnya.(EZ)
Komentar