KabarNTB, Sumbawa – Puluhan
Masa aksi yang mengatasnamakan masyarakat tani dari beberapa desa di Kecamatan Lenangguar, menggelar demo di depan kantor Bupati Sumbawa Kamis (28/10). Kedatangan mereka tersebut, guna meminta pemerintah daerah untuk tegas dalam menyelesaikan beberapa persoalan pertanian yang setiap tahunnya terjadi di wilayah Kecamatan Lenangguar.
Dalam orasinya, massa aksi meminta ketegasan pemerintah daerah melalui dinas teknis untuk menuntaskan beberapa permasalahan yang kini sedang terjadi di wilayah tersebut. Mulai dari kesulitan petani akan ketersediaan bibit yang bagus, ketersediaan pupuk subsidi yang dinilai sangat minim, kurangnya PPL dalam memberikan penyuluhan dan anjloknya harga penjualan hasil pertanian.
Hal tersebut kerap terjadi di tingkat lapangan terutama menjelang musim tanam dan pasca panen. Seperti contoh yang terjadi dibeberapa dusun dan desa di kecamatan Lenangguar misalnya didesa telaga,.
“Terkadang bibit yang diberikan oleh pemerintah yang seharusnya menjadi solusi bagi petani, namun yang terjadi dilapangan, banyak bibit yang tidak berkualitas. Belum ditambah dengan Penjualan pupuk subsidi diatas harga eceran tertinggi yang tidak sesuai dengan Permentan no 49 tahun 2020”. Ungkap Demonstran.
Selain itu, kurangnya pasokan air irigasi akibat jebolnya cek dam di lima titik yang ada disusun teladan juga menjadi keluhan masa aksi. Dimana semua itu berakibat pada pola tanam yang seharusnya setahun bisa tiga kali panen, menjadi sekali saja. Belum lagi ditambah dengan kurangnya PPL turun lapangan. Dan yang paling miris, akses transportasi dan jalan untuk petani khususnya didusun gunung Setia rusak parah sehingga berdampak pada bertambahnya harga operasional bagi petani.
“Bukan itu saja, banyaknya kelompok fiktif yang turut serta mengusulkan E-RDKK yang berpengaruh pada pasokan pupuk subsidi bagi petani berkurang.” tegas masa aksi.
Dari persoalan tersebut masa aksi memberikan beberapa tuntutan. Diantaranya, mendorong SK pengawasan pupuk dan pestisida untuk komisi pengawas dan tim pengawas pupuk dan pestisida, sesuai dengan ketentuan peraturan Bupati No.16 tahun 2012. Kedua, menuntut kesejahteraan petugas penyuluh lapangan pada sektor pertanian, ketiga menambah jumlah tenaga kerja PPL, keempat menjamin ketersediaan pupuk subsidi, kelima menuntut optimalisasi kerja PPL, keenam perbaikan cekdam di lima titik didusun teladan, adanya perbaikan jalan didusun gunung setia segera peebaharui data elektronik rencana defintif kebutuhan kelompok, mendorong BUMD untuk hadir sebagai bpasar penjualan hasil pertanian masyarakat dan yang terakhir mendorong pemerintah daerah untuk mengindustrialisasi hasil pertanian menajdi satu bahan produksi yang bernilai jual.
Menanggapi apa yang menjadi tuntutan pengunjukrasa, Pemda dalam hal ini Plt kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Ir Ni Wayan Rusmayanti M.Si mengatakan, dirinya akan turun langsung melakukan kroscek lokasi seperti apa yang menjadi tuntutan masa aksi yaitu meninjau lima cekdam, infrastruktur jalan usaha tani dan turun melakukan pemantauan terhadap pengecer maupun distributor pupuk bersama para pihak terkait lainnya.
Demikian juga terhadap masalah bibit pemerintah daerah melalui dinas pertanian dalam waktu dekat siap menyalurkan kebutuhan bibit padi dan jagung kepada masyarakat tani.
Permasalahan ini bukan saja terjadi Dikecamatan Lenangguar akan tetapi hampir seluruh kecamatan desa dan dusun yang ada di wilayah selatan Sumbawa
“Dalam waktu dekat saya sendiri yang akan turun kelapangan meninjau secara langsung apa yang menjadi akar permasalahan ditingkat petani. Bila perlu bersama perwakilan masa aksi” tegasnya.(JK)
Komentar