Desa Labuhan Kertasari, Penghasil Rumput Laut Terbesar di Kabupaten Sumbawa Barat

Oleh : Nanang Kurniawan

Desa labuhan kertasari merupakan desa yang terletak di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat dan berlokasi di pesisir sebelah barat yang berbatasan langsung dengan perairan selat Alas. Desa labuhan kertasari lahir pada 15 tahun yang lalu yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Bugis, Selayar Sulawesi Selatan.

Desa Labuhan Kertasari juga memiliki Sumber Daya Aalam (SDA) yang beragam mulai dari Pegunungan, Laut, Pantai dan Ekosistemnya, serta Adat dan Budaya. Masyarakat di Labuhan Ketasari sebagian besar berfropesi sebgai nelayan, petani, dan pembudidayaan rumput laut. Tidak hanya itu, desa labuhan kertasari juga terkenal dengan wisata kuliner khas Sulawesi yaitu Juku Santan, Te’re, Lappa-Lappa, Dodol Batara, Pundi, Burasa, dan Pulut.

Sebagai daerah pesisir sebelah barat Kabupaten Sumbawa Barat, masyarakat Desa Labuhan Kertasari memiliki kebudayaan yang erat dengan laut salah satunya yaitu bekerja sebagai petani atau pembudidaya Rumput Laut sehingga menjadi rutinitas masyarakat sekitar. Hal ini membuat Desa Labuhan Kertasari sebagai desa penghasil Rumput Laut di Kabupaten Sumbawa Barat.

Malewangi sedang memikul Hasil Panennya, Rabu (8/12). Ia memilih bertani rumput laut, karena lebih menjanjikan kemajuan ekonomi keluarga. Foto/KabarNTB/Nanang Kurniawan

Salah seorang petani Rumput Laut bernama Malewangi mengatakan, sudah belasan tahun ia menggantungkan hidupnya dari bertani rumput laut. Rumput laut ia anggap lebih menjanjikan kemajuan ekonomi keluarganya. 

“Mata pencaharian saya menjadi petani rumput laut sudah lama, dan hasil dari produksinya sangat menjanjikan dan dapat menopang ekonomi keluarga”, jelasnya, Rabu (8/12).

Sementara itu, Pak Malewangi juga menjelaskan cara menanam Ramput Laut yaitu dengan metode tancap atau metode patok dan bibit Rumput Lautnya di ikat pada tali yang panjang kurang lebih 50 sampai 100 meter. Selain itu, dari proses penanaman sampai dengan panen, memrlukan waktu 1 sampai 1,5 bulan, jadi, dalam satu tahun para petani Rumput Laut di Labuhan Kertasari memanen hasilnya sebanyak 6 sampai 10 kali panen. Adapun faktor atau kendala yang sering dihadapi para petani Rumput Laut yaitu faktor Iklim, seperti curah hujan, sinar matahari, serta air laut pasang. Kendala seperti itu, lanjut pak Malewangi, dapat merusak tanaman dan juga dapat mengurangi kualitas dari Rumput Laut itu sendiri.

Juga dijelaskan bahwa, pemasaran Rumput Laut itu sendiri yaitu para petani menjual hasil produksinya kepada pengumpul dengan harga Rp. 3000 rumput basah dan Rp. 29.000 rumput laut kering. Kemudian dari pengumpul, baru dikemas dan kirim ke luar daerah dan antar provinsi seperti, Jawa, Sumatera, hingga ke Sulawesi,” Tutup Pak Malewangi.

Sementara itu, selain terkenal dengan Budidaya Rumput Lautnya, Desa Labuhan Kertasari juga terkenal dengan panorama alam salah satunya yakni Pantai Kertasari dengan pasir putihnya dan sangat menjanjikan untuk di kunjungi oleh wisatawan loka maupun mancanegara.(bersambung)

iklan

Komentar