KabarNTB, Sumbawa Barat – Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat terus menggenjot program vaksinasi Hewan Pembawa Rabies (HPR), khususnya anjing yang berpemilik.
Sampai Rabu 6 April 2022, total jumlah anjing yang sudah divaksinasi sebanyak 16 persen dari total jumlah populasi anjing berpemilik.
“Capaian vaksinasi kita untuk anjing berpemilik sampai hari ini 16% dari total populasi. Atau 550 ekor dari 3434 ekor populasi anjing berpemilik,” ungkap Kepala Dinas Pertanian KSB, Suhadi, kepada KabarNTB, Rabu malam.
Untuk kasus gigitan sendiri, Suhadi menyatakan tidak ada penambahan kasus baru per hari ini (6/4). Sehingga total jumlah tetap 43 kasus gigitan di seluruh kecamatan se-KSB.
Dinas Pertanian masih melakukan penelusuran sumber masuknya virus rabies ke KSB. Sebelum kasus pertama terjadi pada Rabu, 29 Maret 2022 lalu, KSB merupakan daerah bebas rabies. Namun dalam dua hari pertama tejadi ledakan kasua (18 kasus gigitan dalam dua hari).
Hasil uji sampel di laboratorium Veteriner Denpasar Bali terhadap salah satu sampel dari anjing yang melakukan gigitan itu terkonfirmasi positif rabies. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang hingga sekarang belum terjawab, darimana sumber masuknya virus mematikan itu ke KSB.
Suhadi, mengaku pihaknya masih melakukan investigasi terkait sumber masuknya virus mematikan tersebut. Ia mengakui, munculnya kasus rabies di KSB dengan jumlah gigitan anjing dalam satu hari yang mencapai belasan kasus sangat mengejutkan.
Dugaan sementara virus tersebut dibawa oleh anjing dari luar KSB, adanya warga yang membeli anjing dari luar dan dibawa ke KSB, serta beberapa dugaan lain.
“Belum (diketahui). Nanti kami akan diskusikan dan dikonsultasikan dengan provinsi dan Direktorat Kesmavet Kementan (terkait hal ini,” ucap Suhadi.(EZ)
Komentar