DISNAKESWAn Sumbawa Siaga Hadapi Penyakit Mulut dan Kuku

KabarNTB, Sumbawa – Sebagai gudang ternak, Kabupaten Sumbawa masih aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski demikian otoritas veteriner setempat telah disiagakan dalam menghadapi terjangkitnya PMK disejumlah daerah di Indonesia.

“Petugas otoritas veteriner, tenaga medik dan KUPT peternakan sudah kami siagakan. Kami tegaskan, harus on 24 jam guna deteksi dini dan menyerap informasi gejala gejala PMK diternak milik masyarakat,” tegas Kepala Disnakeswan Setempat, H Junaidi, Selasa (10/5).

Kepala Disnakeswan Sumbawa, Junaidi bersama Kabid Kesehatan Hewan Rini Handayani (foto : Van)

Kondisi siap siaga itu papar Junaidi diambil setelah ternak disejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur dan Aceh terjangkit penyakit yang mematikan pada ternak tersebut.

“Dari zoom meeting dengan Dirjen Kesehatan Hewan, ada 4 kabupaten di Jatim dan 1 daerah di Aceh terjangkit PMK. Tadi pagi kami dapat informasi kalau Pulau Lombok juga sudah terjangkit,” sebutnya.

Kabid Kesehatan Hewan, Drh Rini Handayani MSi, yang mendampingi Junaidi, menambahkan, untuk kasus PMK di Pulau Lombok masih menunggu validasi dari laboratorium kedua. “Ada 60 sampel yang dikirim ke dua laboratorium. Kita masih menunggu hasil dari lab yang di Bogor. Jadi harus ada dua hasil lab,” terangnya.

Ia juga menjelaskan, PMK tidak bersifat zoonosis– menular ke manusia. Namun tingkat penularan penyakit ini ke ternak terutama ternak yang berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing domba dan babi sangat tinggi. Mencapai 90 sampai 100 persen dengan tingkat kesakitan pada hewan ternak sangat tinggi.

“Kalau dagingnya dikonsumsi masih bisa lantaran virusnya mati pada suhu 50 sampai 60 derajat celsius,” sebut Rini.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memberi perhatian serius terhadap terjangkitnya PMK disejumlah daerah. Bahkan ia menginstruksikan jajarannya untuk menghentikan keluar masuk ternak dari daerah terjangkit agar PMK tak meluas.(Van)

Komentar