KabarNTB, Sumbawa – Presiden Joko Widodo diagendakan meresmikan Bendungan Beringin Sila di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, pada Kamis 29 Desember 2022, lusa.
Sebelumnya peresmian bendungan itu tertunda pada Selasa 20 Desember lalu.
Informasi yang diperoleh KabarNTB, kedatangan presiden sudah mantap dipersiapkan. Bahkan wartawan lokal yang akan meliput peresmian bendungan tersebut telah diundang untuk melakukan PCR pada Rabu (28/12) di RSP Manambai.
Selain dijadwalkan meresmikan bendungan Beringin Sila, Jokowi juga dijadwalkan berkunjung ke Pasar Utan, menemui pedagang dan masyarakat untuk menyerahkan BLT dan paket sosial secara langsung.
Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari 6 bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di NTB.
Di samping Bendungan Beringin Sila, lima bendungan lainnya yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk.
Pembangunan Bendungan Beringin Sila bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku khususnya di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa.
“Pembangunan Bendungan Beringin Sila dilakukan sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp1,721 miliar,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Mataram, Hendra Ahyadi.
Pembangunan dilakukan dalam dua paket dimana Paket I dilaksanakan oleh PT Abipraya – Mina (KSO), sedangkan Paket II oleh PT Nindya – Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya – Bina – Tuah (KSO).
Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 m, panjang 787,58 m, dan lebar puncak 12 m. Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 Ha. Bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 Ha dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi. (IR)
Komentar