Sumbawa Besar, KabarNTB
Pemda Sumbawa mencari tahu tidak seragamnya harga gas elpiji 3 kg. Hal ini disampaikan Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa, Khaeruddin SE MSi pada sosialisasi perbaikan sistem manajemen tata kelola pendistribusian tabung LPG 3 kg pada Rabu (30/08).
“Setiap turun lakukan pengecekan, kami selalu mendapati harga elpiji tiga kilo gram tak sama. Kami akan terus cari tahu apa penyebab variasi harga yang tidak boleh dibiarkan,” ungkap Khairuddin.
Menurutnya, variasi harga tersebut berkisar antara Rp 16 ribu, Rp 35 ribu dan Rp 45 ribu. “Variasi harga ini tak boleh terjadi karena LPG 3 kilo merupakan barang subsidi,” terangnya.
Selain tak seragamnya harga, sistem distribusi yang belum merata juga jadi persoalan. Ini terjadi karena belum memiliki landasan data yang akurat, dimana jumlah UMKM atau jumlah KK miskin sebagai sasaran setiap desa belum dijadikan panduan alokasi distribusi.
Dikesempatan itu, persoalan pengawasan dan pemantau serta evaluasi belum juga terkoordinasi secara terpadu. “Tim tidak bisa efektif, karena untuk memantau secara lintas sektor perlu didukung anggaran sementara luas dan sebaran yang harus diawasi meliputi 24 kecamatan, 157 desa, dan 8 kelurahan,” tandasnya.
Karenanya sebagai solusi dari permasalahan itu, Khairuddin mengatakan diperlukan koordinasi dan komunikasi yang efektif antara pelaku usaha, baik agen, penyalur maupun sub penyalur serta konsumen dengan pemerintah, serta memberlakukan data pembeli yang berhak berdasarkan pendataan oleh masing-masing agen, penyalur dan sub penyalur melalui aplikasi data elektronik.
Sosialisasi itu dihadiri Bupati Sumbawa, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Lalu Suharmaji Kertawihaya STMT, PT Pertamina, Hiswana Migas, dan lembaga penyalur. (IR)
Komentar