Meski Petahana, Elektabilitas Zulkieflimansyah Rendah di Lotim

KabarNTB, Mataram – Zulkieflimansyah, petahana yang maju sebagai bacagub Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024 ini, memperoleh elektabilitas rendah dalam survei yang digelar oleh Lembaga Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi).

Jika bacagub lainnya memperoleh elektabiltas di atas 12 hingga 30an persen, Zulkieflimansyah yang menggandeng Suhaili sebagai pasangan duetnya hanya memperoleh angka 9,3%.

“Jaraknya dengan Rohmi Djalillah (bacagub) cukup jauh, mencapai 27,5%,” terang Direktur Lembaga Presisi, Darwan Samurdja, di hadapan wartawan di Tuwa Kawa, Mataram, pada Jumat (14/06/2024).

Pada posisi kedua di bawah Rohmi, lanjut Darwan, ada HM Sukiman Azmy sebesar 17,7%.

Rohmi Djalillah merupakan wakil gubernur yang mendampingi Zulkieflimansyah pada periode 2018—2023. Namun kini Rohmi ikut maju sebagai bacagub NTB 2024 menggandeng Musyafirin, Bupati Sumbawa Barat dua periode (2016—2021 dan 2021—2024), nama duetnya Rohmi-Firin. HM Sukiman Azmy sendiri mendampingi Lalu Gita Ariadi, dengan nama duet Gita-Sukiman.

Pada elektabilitas sebagai bakal calon pasangan pun, Zulkieflimansyah bersama pasangan duetnya yakni Suhaili masih tertinggal jauh dibandingkan dua bacagub di atasnya. Disebutkan dalam rilis survei Presisi, bacagub Zul-Uhel (sebutan untuk pasangan ini) hanya memperoleh elektabilitas sebesar 8,9%. Sedangkan ada dua pasangan yang mengunggulinya: Rohmi-Firin sebesar 39,5%, dan Gita-Sukiman sebesar 12,7%.

Di bawah pasangan Zul-Uhel, hanya ada bacagub Lalu Iqbal dengan tiga pasangan berbeda namun tak ada yang mencapai angka 4%. Sedangkan swing voter atau yang belum menentukan suara ada 31,4%.

Survei terkait elektabilitas petahana Zulkieflimansyah ini memang hanya dilangsungkan di wilayah Kabupaten Lombok Timur, sehingga belum mewakili seluruh populasi.

Namun demikian, alasan dipilihnya salah satu wilayah di NTB tersebut, kata Darwan, karena daerah tersebut akan menjadi zona battle, salah satu penentu kemenangan dalam Pilgub NTB 2024 ini.

“Ini akan menjadi wilayah pertarungan yang berat bagi bakal calon pasangan yang lain,” terang Darwan.

Survei Presisi ini sendiri digelar selama 25 Mei hingga 4 Juni 2024. Ada 440 responden yang terlibat, dengan model wawancara dan tatap muka juga menggunakan kuesioner. Metode yang digunakan yakni Multistage Random Sampling dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%, dan margin error kurang lebih 4,8%.(*)

Komentar