Sumbawa Besar, KabarNTB
Duet RASA, Abdul Rafuq SH dan H Syahril SPd MPd berjanji menguatkan nilai keagamaan dan kebudayaan bila terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa pada Pilkada serentak bulan November mendatang.
Menurut Rafiq yang juga menjabat Ketua DPRD Sumbawa ini nilai keagaman dan kebudayaan adalah kekuatan pondasi dalam pembangunan manusia. “Penguatan nilai keagamaan dan kebudayaan memiliki urgensi yang sangat tinggi dalam pembangunan, karena dapat membentuk karakter dan moral individu dalam masyarakat. Nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya seperti kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan toleransi menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang beradab dan bermartabat,” terang Rafiq dalam keterangan persnya yang diterima KabarNTB.com.
Seperti diketahui, Rafiq dan Syahril maju di Pilkada didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Saya bersama Haji Sahril meletakkan ini dalam visi misi kami sebagai calon bupati dan wakil bupati Sumbawa karena penguatan nilai keagamaan dan kebudayaan adalah benteng bagi masyarakat agar tidak kehilangan jati dirinya,” sambung Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumbawa ini.
Mengenai perwujudan dari salah satu visi dan misi tersebut, Rafiq mengatakan dipemerintahannya akan dialokasikan insentif untuk imam, hukum masjid atau marbot serta guru ngaji.
Selain itu, juga disiapkan anggaran untuk hibah bagi organisasi keagamaan.
“Warga masyarakat di Kabupaten Sumbawa ini majemuk. Penguatan nilai keagamaan dan kebudayan akan memperkuat toleransi dan saling pengertian antarumat beragama serta etnis, sehingga tercipta keharmonisan sosial yang berkelanjutan.
“Untuk penguatan kebudayaan, kami revitalisasi peran LATS dan paguyuban yang ada dimasyarakat menjadi perhatian melalui pemberian dukungan anggaran. Kenapa kami yakin? Karena selama menjadi ketua DPRD Sumbawa,hal ini sudah kami lakukan walaupun dalam skala yang tidak terlalu besar,” jelasnya.
Ditambahkan, berdasarkan diskusi saya dengan calon wakil bupati Sumbawa, H Sahril SPd MPd, bahwa nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sebagai bagian dari kearifan lokal Sumbawa harus tumbuh dan lestari. Sejalan dengan Impelentasi kurikulum Merdeka Belajar, pemerintah kabupaten diberikan kewenangan untuk mengatur dan menyusun kurikulum muatan lokal sebagai landasan dan acuan serta implementasi nilai-nilai luhur, budaya dan adat istiadat.
“Jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati, maka salah satu program kerjanya adalah dalam tahun pertama masa jabatan adalah melahirkan kurikulum muatan lokal sumbawa,” pungkasnya. ( JK)
Komentar