Sumbawa Barat, KabarNTB – Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat memiliki adat istiadat dan budaya yang patut dilestarikan oleh generasi mendatang, sebagai masyarakat yang memiki nilai luhur dipandang perlu adanya symbol yang mengakar kuat ditengah masyarakat modern ditengah arus perubahan jaman.
Salah satu nya adalah adanya rumah adat Sumbawa Barat, hal ini menjadi perhatian serius Haji Lalu Muhadli Ketua Lembaga Adat Tanah Samawa (LATS) Ano rawi semasa hidup. Sayangnya sebelum hal ini terealisasi beliau meninggalkan kita semua untuk selamanya.
Untuk diketahui Perencanaan pembangunan rumah adat telah di awali dari tahun 2010 dengan melibatkan seluruh unsur adat yang ada di kabupaten sumbawa maupun KSB.
Karena keterbatasan anggaran daerah, pelaksanaan pembangunannya beberapa kali ditunda, tetapi H.L.Muhadli tiada henti membangun komunikasi dengan pemkab. KSB dan pada akhirnya realisasi pembangunannya baru dapat di awali tahun 2014.
Meskipun dalam perjalanannya banyak tantangan yang menghalangi, pelaksanaan pembangunan rumah adat oleh H.L.Muhadli harus dapat dituntaskan ditahun 2015.
” Minimal inilah ikhtiar yang saya lakukan untuk membangun kebudayaan di sumbawa barat, saya ingin sebelum saya tutup usia saya sudah dapat melihat bangunan rumah adat ini berdiri kokoh” ungkapnya beberapa minggu yang lalu pada saat wawancara pembangunan rumah adat di kediamanannya.
Dari sejak awal tahun 2014 tim pembangunan rumah adat selalu melaksanakan konsolidasi di kediamanan rumah H.L.Muhadli, untuk penyatuan ide gagasan hingga lahirnya konsep bangunan yang di buat oleh konsultan perencana.
Konsep bangunan yang berdasarkan filosopi masyarakat samawa tidak lepas dari koreksi yang dilakukan H.L.Muhadli, hingga pada akhirnya konsep bangunan rumah adat Kabupaten Sumbawa Barat lahir.
Beberapa minggu sebelum meninggal, ia tetap mengundang pengurus LATS KSB dan tim dari dinas pendidikan kebudayaan pemuda dan olahraga (Dikbudpora) untuk berdiskusi tentang proses yg sedang berlangsung.
Meskipun dengan kondisi tubuh yang lemah dan berbaring di atas tempat tidur, ia tetap bersemangat dn selalu mengontrol proses yang berlangsung dalam pembangunan rumah adat KSB.
Mantan anggota DPRD Sumbawa ini pun faham kondisi yang terjadi dalam perjalanan pembangunan rumah adat tersebut. Ada beberapa pihak yang mempermasalahkan, tetapi ia pun menganggap hal tersebut bagian dari tantangan dalam upaya yang dilakukan oleh LATS bersama pemkab. Sumbawa Barat saat ini.
Kini proses pembangunan rumah adat tetsebut sedang berlangsung, bangunan yang berada di kompleks alun –alun Taliwang yang dijadikan sebagai lokasi pembangunan rumah adat tersebut telah dibongkar, dan untuk selanjutnya akan dilakukan proses pembangunan.
Oleh H.L. Muhadli, rumah adat KSB bukan hanya sebuah bangunan rumah saja, tetapi lebih dari itu keberadaan rumah adat merupakan simbol peradaban dulu dan masa yang akan datang.
Rumah adat ini akan menjadi pusat dinamika sosial ekonomi budaya masyarakat, pusat edukasi, dan transformasi ilmu pengetahuan.
“Kita punya tugas untuk membangunan peradaban ini menjadi peradaban yang lebih baik, dan menjadi catatan untuk generasi yang akan datang,”pesannya.
Meskipun ia kini telah tiada, semangat membangun kebudayaan telah dititip kepada masyarakat KSB melalui terealisasinya pembanganan rumah adat Sumbawa Barat tahun 2014.(Kn-01/Roy)
Komentar