Sumbawa Barat, Kabar – Minimnya kesempatan kerja bagi angkatan kerja di Sumbawa Barat khususnya, menjadi perhatian bersama termasuk media Kabar Sumbawa Barat.
Namun demikian untuk mendapatkan dan menambah penghasilan tidak hanya dengan menjadi seorang pegawai atau karyawan.Salah satu caranya adalah dengan menjadi pebisnis atau pengusaha yang terlatih.
Untuk itu media yang berbasis di Sumbawa Barat mencoba menggagas sebuah program yang diharapkan dapat bersinergi dengan pihak lain yang merasa berkepentingan termasuk pemerintah setempat, guna menciptakan lahirnya generasi muda yang berpikir menciptakan usaha minimal untuk dirinya sendiri melalui program Kabar Young Entrepreneur Campus.
“ Kabar disini sebagai Knowledge dan Promotion Support, kami bekerjasama dengan sejumlah pebisnis sukses yang bersedia menjadi mentor dan memberi inspirasi bagi generasi muda yang nantinya ikut dalam komunitas yang coba dihimpun dalam program ini,” kata Indra Irawan LM pimpinan umum Media Kabar.
Dikatakan Indra, melalui program ini nantinya akan digelar berbagai macam seminar entrepreneur bagi generasi muda baik yang bersifat umum maupun pelatihan terpadu, selain itu untuk melahirkan ide usaha dan gagasan menjadi seorang pengusaha baru, akan disediakan perpustakaan khusus yang berisi buku-buku yang menjadi referensi para pengusaha.
Adapun bisnis yang akan coba diarahkan nantinya menurut Indra, yakni mengacu pada karakteristik bisnis idaman yakni modal kecil, resiko kecil, ada bimbingan dan pengarahan, waktu dan tempat fleksibel, potensi penghasilan tidak terbatas, ekspansi mudah dan tidak memerlukan latar belakang khusus yang penting mau belajar dan diarahkan berdasarkan teori dari mereka yang telah sukses sebelumnya.
“ Bisnis Network Marketing yang lagi trend dan diprediksi menjadi salah satu profesi idaman kedepan memang menjadi salah satu pilihan, disamping bisnis conventional dengan sentuhan pendidikan dan pengalaman dari mereka yang telah sukses sebelumnya menjadi pilihan,” tandas Indra.
Minat menjadi seorang pengusaha dikatakan Indra, menjadi alternative pilihan yang menjanjikan bagi generasi muda dalam berkarier, asal mau belajar dan melakukan pembiasaan memulai usaha walau hanya usaha kecil diharapkan menjadi trend kedepan.
“ Yang masih menjadi kendala bagi sebagian generasi muda untuk menjadi pengusaha yakni rasa malu, malas dan gengsi, hal yang menurut kami wajar namun jika dikemas dalam sebuah program kami kira akan membuat kita merasa terpacu, dan enggan menjadi pengangguran lagi, ”tambah Indra.
Selain itu menurut Indra, enggannya generasi muda memulai usaha yakni terkendala modal uang padahal menurut pengalaman pengusaha sukses modal uang bukan satu satunya modal dalam memulai usaha, yang paling penting juga adalah kemauan, modal semangat serta pengetahuan untuk berusaha.
“ Faktanya banyak pengusaha besar lahir dari usaha modal kecil awalnya, namun sebaliknya ada yang memulai usaha dengan modal besar nyatanya bangkrut dan stagnan, yang paling penting disini adalah sikap mental memulai dan bertindak, serta semangat untuk terus belajar dan berinovasi sesuai perkembangan zaman,” ungkapnya.
Program Kabar Young Entrepreneur Campus sejauh ini dijelaskan Indra, mendapat respon positif dari PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), melalui SR Taliwang perusahaan ini membantu dalam penyediaan buku buku serta mensuport seminar entrepreneur.
“ Kami berharap disini selain perusahaan yang memiliki tanggung jawab CSR seperti PT NNT, juga sector Perbankan diharapkan bisa berinisiatif membantu lahirnya generasi wirausaha yang terarah, pemerintah juga kami kira telah banyak membantu modal bagi masyarakat dan peralatan, namun sekali lagi tak cukup dengan modal uang dan peralatan tetapi pendampingan dan pengetahuan pola pikir yang berkelanjutan menjadi pengusaha ini yang penting pertama dibangun hingga membentuk kebiasaan dan karakter, bukan sekedar program yang pada akhirnya bersifat pragmatis, karena faktanya banyak yang dibantu peralatan misalnya namun dijual kembali karena tidak dibangun sikap mentalnya, artinya ini dia dulu dibangun karena itu kami mengemas program dalam sebuah konsep pendidikan dengan system belajar praktek, ” demikian Indra Irawan LM.(K-As)
Komentar