Sumbawa, KabarNTB – Peringatan Hari Tani yang diperingati setiap tanggal 24 September, di Sumbawa dilakukan dengan cara berbeda oleh elemen masyarakat yang tergabung dalam Front Keadilan Rakyat (FKR), Senin (28/09/2015).
FKR yang seperti biasa menggelar aksi unjuk rasa menyentil kebijakan pemerintah yang selama ini mereka anggap belum memberikan perhatian serius bagi para petani, khususnya di Kabupaten Sumbawa.
Dalam aksi yang ditujukan di Kantor Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumbawa tersebut, demonstran menganggap selama ini pemerintah hanya memperhatikan sekelompok petani. Itupun bantuannya tidak merata bagi petani.
Misalnya dalam pemberian bantuan alat pertanian (handtraktor) yang diberikan melalui kelompok tani. Pola seperti itu dianggap tidak tepat sasaran karena hanya dirasakan oleh sebagian orang dalam kelompok tersebut.
Bentuk protes para demonstran diperlihatkan melalui aksi teatrikal membajak sawah. Di situ, digambarkan sulitnya petani membajak sawahnya menggunakan hewan ternak kerbau. Apalagi bajak petani tidak kuat membajak sawah dan akhirnya patah.
Sambil mengitari halaman depan kantor pertanian dan tanaman pangan, demonstran berteriak meminta diberikan alat handtraktor supaya memudahkan membajak sawahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumbawa, Ir. Talifuddin, yang menyaksikan aksi tersebut hanya tersenyum dan tertawa kecil. Tidak ada respon atau jawaban dari Kepala Dinas terkait adanya unjuk rasa FKR tersebut.
Salah seorang demonstran, menyampaikan tuntutan mereka, agar pemerintah menaikan harga gabah, jagung dan komiditi lainnya. Yang tidak kalah pentingnya yakni menurunkan harga pupuk.
“Pemerintah harus menurunkan harga pupuk dan menaikan harga gabah, jagung dan komoditi lainnya,” ujar Siswanto.
Setelah menyampaikan orasinya, massa kemudian membubarkan diri dengan pengawalan aparat kepolisian. (K-K)
Komentar