Sumbawa Barat, KabarNTB – Aktor papan atas Indonesia Al Arthur Muchtar atau lebih tenar dengan nama Bucek Dep menyebutkan Desa Mantar Sumbawa Barat sangat luar biasa khususnya sebagai lokasi olahraga Paralayang.
Aktor yang mempunyai hobi ekstrim salah satunya sebagai pilot Paralayang ini, berkunjung ke Sumbawa Barat dalam rangka meninjau lokasi Event Mantar Paragliding pertengahan November mendatang.
“ Dia akan jadi Meet Director event mantar Paragliding November, jadi dia selama tiga hari kesini ingin lihat lokasi dan menurut dia luar biasa,” ujar Zainul Bahri yang pecinta Paralayang KSB yang mendampingi Bucek Dep selama kunjungan ini, Sabtu (31/10).
Bucek Dep selain meninjau lokasi Paralayang di Desa Mantar menurut Sekretaris Fasi Paralayang KSB, Lukman Hakim, Aktor yang telah menekuni dunia Paralyang selama lebih 15 tahun ini juga memberikan sedikit materi latihan bagi atlit Paralayang local dan juga sempat terjun di Desa Mantar.
“ Tapi yang paling penting kehadiran Bucek Dep disini kita harapkan dapat mempromosikan Desa Mantar di mata International,” Kata Lukman.
Khusus tentang Bucek Dep ini terkait hobi nya di dunia Paralayang, seperti dilansir kapanlagi.com, ia sering menggelar event berskala nasional dan international.Kecintaan Bucek pada dunia paralayang berawal dari awal tahun 2000.
Tak main-main, Bucek pun langsung mengambil lisensi menjadi pilot solo paralayang. Selain sebagai pilot solo, Bucek juga mengantongi lisensi sebagai pilot tandem non profit. Artinya, Bucek bisa mengajak rekan-rekannya untuk terbang bersama tanpa membayar sepeser pun.
Kini, sudah hampir 14 tahun Bucek mendalami dunia paralayang. Sepanjang waktu itu, ia sudah mencoba seluruh lintasan di Indonesia. Meski memiliki risiko yang tinggi, tak membuat Bucek kapok dan berhenti dari dunia paralayang.
Sekarang ia sedang fokus untuk terus memajukan olahraga paralayang. Selain bergabung di klub paralayang tertua, Papatong, Bucek juga menduduki jabatan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) khusus olahraga Paralayang.
Berikut wawancara bersama Bucek mengenai dunia paralayang, seperti dilansir Kapanlagi.com
Sejak tahun berapa terjun ke dunia paralayang?
Sejak tahun 2000, trus sejak 2002 saya bersama Papatong selalu bikin event.
Butuh waktu berapa lama untuk bisa terbang solo?
Belajarnya cepat, mungkin dua sampai tiga hari saja sudah bisa terbang. Semuanya sambil dilakukan dan diberitahu. Prosesnya jadi pilot itu melakukan 40 kali terbang dan melakukan beberapa tugas. Itu untuk solo.
Kenapa memilih untuk terjun ke dunia paralayang?
Karena manusia tidak diciptakan untuk terbang. Karena paralayang merupakan kegiatan luar ruang di mana saya memang penggiat olahraga luar ruang. Waktu itu punya kesempatannya dan cinta.
Rasanya gimana ketika berada di atas?
Nah musti coba. Tapi untuk kami, terbang membuat kebahagiaan tersendiri. Karena terbang di hari yang sama pasti perasaannya berbeda.
Faktor apa paling menentukan dalam paralayang?
Paralayang itu tergantung cuaca. Menegangkan pasti, menyeramkan sih tidak. Tapi kalau risiko ada tapi nggak lebih bahaya dari kita naik ojek di Indonesia. Ada kecelakaannya sih paralayang, tapi tidak sebanyak yang dibayangkan banyak orang.
Pernah cedera?
Pernah. Nggak usah diceritain, nanti pada nggak mau paralayang. Ya sampai sekarang sehat wal afiat.
Menurut mas Bucek, bagaimana perkembangan paralayang di Indonesia?
Sudah sangat bagus. Sekarang ada sekitar 1000 pilot di Indonesia. Dan tiga tahun terakhir juara dunia ketepatan mendarat itu orang Indonesia. Insya Allah prestasi itu bisa dipertahankan.
Paralayang bergantung alat atau insting?
Pilot saat mempelajari paralayang sudah diberi ilmu. Saat pilot diberi lisensi dia tahu apakah aman untuk terbang. Nanti ada lagi untuk pilot lanjut dengan menambah jam terbang dan ada ujian. Ada alat bantu dan ada juga visual. Ada windmeter untuk menghitung udara. Tapi kita tahu juga 10 km ke depan apa yang akan terjadi.
Untuk take off ada berapa cara?
Alpin dan reverse. Kalau alpin itu untuk pemula dengan take off menghadap landasan. Biasanya untuk pemula. Kalau yang sudah profesional, biasanya akan pakai take off dengan reverse membelakangi landasan. Parasut ada beberapa tipe. Pilot dengan grade sekian bisa pakai parasut ini.
Berapa persen kendali pilot di udara?
100 persen kendali pilot. Ada cara-caranya. Makanya, untuk jadi pilot paralayang nggak bisa sehari jadi. Harus bisa 40 kali terbang, trus dapat tugas. Trus harus bisa terbang 10 km, kalau nggak bisa ya nggak keluar lisensi.
Syaratnya apa untuk jadi pilot?
Syaratnya sih cuma niat. Kacamata nggak apa-apa, buta warna nggak apa-apa. Saya juga punya jantung dan darah tinggi. Tapi saat kita mau terbang, kita tahu kondisi kita.
Alat-alatnya?
Parasut, parasut cadangan, harnes, ya standar terbang.
Mahal nggak sih paralayang?
Mahal dan tidak mahal. Tergantung merk, bisa 50 juta atau 30 juta. Ada yang sampai 150 juta satu set.
Apa paralayang olahraga mewah?
Banyak pilot paralayang bukan orang kaya. Mereka bisa ikut klub. Nah dari situ, dia bisa dibiayai untuk terbang. Klub-klub juga banyak program untuk memajukan paralayang.
Paralayang bisa untuk investasi?
Bukan untuk bisnis. Tapi ini adalah hobi yang untuk memajukan dirgantara Indonesia.
Harapan untuk dunia paralayang?
Semoga paralayang bisa lebih maju dari sekarang. Lalu semoga di daerah bisa makin maju.(K-1)
Komentar