DKP Dinilai Tidak Serius Sikapi SPDN

Sumbawa, KabarNTB – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbawa dinilai tidak serius dalam mengatur Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN).KUD Mina Karya Masa, selaku pengelolah SPDN bagi nelayan Tanjung Pengamas, menilai SPDN yang dikelolah tidak layak.

Menurut Abdul Hamid Marip, Ketua KUD Mina Karya Masa, pihak Pertamina menilai masih ada empat item yang tidak layak untuk mengoperasikan SPDN. Diantaranya, tutup tangki yang terbuat dari plastic yang harusnya terbuat dari besi, tidak terpasangnya arde atau alat penangkal petir, tidak adanya penampungan limbah dan posisi tangki lebih tinggi dari parkir mobil tangki.

ksb

Akibatnya Pertamina belum mau menyalurkan kuota BBM jenis solar tersebut ke SPDN Tanjung Pengamas.

Karena tidak lengkapnya item tersebut terang Hamid, kini SPDN Tanjung Pengamas mangkrak selama 8 bulan terakhir. Bahkan dinilai bahwa DKP sepertinya tidak serius menyikapi hal tersebut.

Padahal kata Hamid, pihaknya sudah terlanjur berjanji dengan nelayan untuk memudahkan nelayan dalam mendapatkan solar.

“Kayaknya pihak Dinas Kelautan tidak pro aktif. Komunikasi terakhir kami, kabarnya Dinas menunggu anggaran perubahan untuk melengkapi kekurangan yang ada,” terang Hamid.

Ia menambahkan, kuota BBM jenis solar yang dibutuhkan pihaknya untuk disalurkan ke nelayan berdasarkan perhitungan 4 tahun yang lalu sebanyak 20 ton per bulan. Angka tersebut dianggap pasti akan mengalami perubahan karena kebutuhan solar nelayan semakin meningkat. (K-K)

Komentar