Sumbawa, KabarNTB – Ruas jalan di Desa Tede, dan Lopok Beru di Kecamatan Lopok serta Desa Hijrah di Kecamatan Lape urung diperbaiki, para tokoh masyarakat dan Kades masing-masing menemui Ketua DPRD Sumbawa, Lalu Budi Suryata, Senin (07/12/2015).
Melalui DPRD Sumbawa, mereka meminta komitmen pemerintah daerah melalui DPRD Sumbawa untuk memperbaiki ruas jalan di Desa masing-masing.
Tidak hanya itu, mereka juga menyoal adanya dugaan pengalihan proyek perbaikan jalan yang harusnya di tiga Desa tersebut tapi dipindahkan ke ruas Labuhan Kuris-Labuhan Terata di Kecamatan Lape. Padahal lokasi tersebut dianggap tidak prioritas dan tidak masuk dalam daftar tunggu perbaikan.
Kepala Desa Tatede, Sudarli, yang menyesalkan Bappeda dan Dinas PU. Bahwa ada pernyataan dari Kepala Bappeda, bahwa apabila sebuah program tidak diusulkan di Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten tidak wajib lolok ke APBD tahun berjalan.
“Tapi faktanya tegas Sudarli, yang tidak masuk ke RKA malah diloloskan. Pemda Sumbawa menganulir jalan Desa Tatede, Desa Lopok Beru dan Hijrah selalu dipending, ” timpalnya.
Menurutnya, selaku Kades ia tidak tahu menahu alasan Pemda. Ia sangat berharap Bappeda dan Dinas PU harus bertemu dengan pihaknya. Begitu pula dengan Kepala Bappeda dalam penetapan segala sesuatu dalam hal jalan jangan setengah-setengah.
Bahkan hal ini dikhawatirkan akan menggangu kondusifitas dan kelancaran Pilkada. Karena masyarakat di Desa-Desa tersebut berkeinginan untuk tidak berpartisipasi dalam memberikan hak suaranya.
‘Animo masyarakat terhadap Pilkada sudah tidak menggembirakan lagi. Cuma kami Kades berusaha mengingatkan masyarakat untuk menyukseskan Pilkada pada 9 Desember ini,” tandasnya.
pihaknya mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa akbar dan memacetkan jalan Negara ketika aspirasi tersebut tidak diakomodir dan tidak ada jawaban yang pasti terhadap surat yang dilayangkan ke Bupati, Kapolres, Bappeda, Dinas PU dan DPRD.
Lain halnya dengan tokoh masyarakat Lopok Beru, Zakariah Surbini, menyentil adanya dugaan pengalihan dana perbaikan jalan untuk Tatede, Lopok Beru dan Hijrah untuk mengerjakan ruas jalan Labuhan Kuris-Labu Terata.
“Padahal tidak ada di dalam daftar tunggu. Ini ada apa, kok bisa dikerjakan. Saya curiga pendanaan untuk jalan di Lopok Beru, Hijrah dan Tatede dipindahkan oleh oknum pejabat di Pemda Sumbawa ke Labuhan Kuris beserta antek-anteknya. Saya sudah pegang datanya,” tegas Zakariah.
Bagi Kades Hijrah, Amarullah, sebenarnya masyarakat di Desa Hijrah dari awal adanya Desa Hijrah selalu meminta perbaikan jalan. Tidak ada aspirasi lain yang diinginkan masyarakat setempat.
“Hijrah itu tidak pernah disentuh dengan program pembangunan. Hijrah itu tidak neko-neko hanya minta jalan, jalan, dan jalan. Setiap Musrenbang jalan, jalan dan jalan terus,” ungkapnya. Saking parahnya kondisi jalan di Hijrah telah memakan korban seorang anak mengalami patah tulang karena terjatuh dari atas kendaraannya.
Ketua DPRD Sumbawa, Lalu Budi Suryata, yang menerima aspirasi masyarakat mengatakan, melalui Komisi terkait pihaknya akan bertemu kembali dengan para Kades yang hadir di ruang kerjanya untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
“Dengan pertemuan tersebut tentu akan ditemukan solusi kongkret untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Ketua DPRD Sumbawa.
Budi menambahkan, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Apalagi usulan masyarakat tersebut sudah menjadi skala prioritas. Asalkan koordinasi dan komunikasi selalu dibangun untuk mengakomodir aspirasi masyarakat. (K-K)
Komentar